A Monster Calls (Panggilan Sang Monster)

 

MONSTER POHON BERKISAH UNTUK CONOR

Bercerita tentang Conor, seorang bocah lelaki yang bertahan dan membendung amarahnya sedemikian kuat, dengan benteng-benteng penyangkalan. Ibunya mengidap penyakit yang membutuhkan pengobatan secara terus-menerus, dengan harapan akan segera sembuh. Sayangnya, kenyataan tak semudah harapan, berbagai pengobatan dicoba, tetapi hasilnya semakin menyesakkan.

Kemarahan yang terpendam begitu lama bisa menjadi sangat menakutkan, bahkan menciptakan monster yang mengerikan. Tanpa disadari Conor menciptakan monster itu, Monster Pohon. Bullying yang dialami Conor di sekolah semakin mempertebal kebenciannya dengan semua orang. “kisah adalah sesuatu yang paling liar … kisah itu mengejar, menggigit, dan memburu.” ~ h.45. Melalui ketiga kisahnya, monster pohon memancing Conor untuk mengungkap kebenaran dalam benaknya.

“Tidak melulu ada pihak yang baik. Sama halnya bahwa tidak melulu ada pihak yang jahat. Sebagian besar orang berada di tengah-tengahnya.” ~ h.73

Penceritaan kisah-kisah ini menciptakan ikatan tokoh Conor dan Monster Pohon menjadi lebih terasa. Kemarahan, kebencian, kesedihan Conor tergambar melalui obrolan dan tanggapannya tentang kisah-kisah yang selalu berakhir tak sesuai harapan. Kisahnya sedih dan suram, tapi menyisakan kehangatan, terutama antara Conor dan neneknya. Aku suka bagian nenek dan cucu ini. Selain itu, ilustrasi-ilustrasinya sangat mendukung cerita, plus KEREN.

“Kisah-kisah itu penting, bisa jadi mereka lebih penting daripada apa pun. Jika mereka mengandung kebenaran.” ~ h.151

Judul: Panggilan Sang Monster | Judul Asli: A Monster Calls  | Penulis: Patrick Ness | Penerjemah: Nadya Andwiani | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Terbit: 2016 | Tebal: 216 hlm | Harga: Rp. 88.000 | Bintang: 4/5

Comments