Ceddie adalah seorang bocah laki-laki yang sangat ramah dan supel kepada setiap orang. Kesenangannya menyapa dan bertanya membuat orang betah berlama-lama dengannya. Bahkan Pak Hobbs, pemilik toko makanan yang terkenal ketus, takluk dengan keceriaan Ceddie. Ceddie tinggal dengan seorang ibu yang sangat lembut dan melimpahinya kasih sayang, tak heran Ceddie memiliki sifat-sifat yang baik.
Suatu ketika datang seorang pria datang ke rumah Ceddie, Pak Havisham. Dia adalah utusan dari Inggris atas nama Earl Dorincourt. Ternyata Ceddie, bocah sederhana ini, adalah keturunan Earl. Gelar ini dia dapatkan karena ayahnya, Kapten Errol, adalah anak dari Earl Dorincourt, namun karena dia menikah dengan seorang perempuan Amerika, Earl Dorincourt marah besar dan mengusirnya.
Namun, karena Earl Dorincourt tak memiliki ahli waris, setelah kedua kakak Kapten Errol meninggal tanpa keturunan, maka Ceddie menjadi satu-satunya ahli waris. Gelar Lord Fountleroy pun disematkan kepada Ceddie, sebuah gelar yang dianugerahkan oleh raja/ratu dikarenakan telah berjasa atau melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kepentingan umum atau rakyat banyak [hal 27]. Sedangkan nama keluarga keluarga Earl Doricourt telah tercatat sejak 400 tahun yang lalu [hal 28]. Akhirnya Ceddie harus berangkat ke Inggris setelah sebelumnya dia membantu Nenek Penjual Apel dan Dick serta kenang-kenangan untuk Pak Hobbs.
Kakek Ceddie, Earl Dorincourt, adalah pria yang terkenal bengis dan berhati dingin, tapi sejak kedatangan Ceddie, banyak hal berubah. Kakek yang mulanya berprasangka akan bertemu dengan cucu yang liar, semakin menyukai tindak tanduk Ceddie yang sangat santun. Dan Kakek semakin mengukuhkan Ceddie sebagai ahli warisnya. Namun semua itu tidak berjalan lancar karena kedatangan seorang wanita yang mengaku sebagai istri dari putra pertama Kakek. Hal ini membuat kedudukan Ceddie sebagai Lord terancam.
Alur cerita dunia ini tersusun dengan teratur, dilengkapi dengan kalimat yang sangat rapi. Hal ini sangat mendukung cerita yang memang membutuhkan kesan resmi, sekaligus elegan khas bangsawan Inggris. Keunikan dari buku terbitan Read! ini, adalah terdapat dua variasi dalam penceritaan. Nomik, Novel-Komik, memberikan nuansa yang berbeda. Adanya selingan cerita yang disajikan dalam bentuk komik, dirasa mampu memberi bantuan visual kepada pembaca. Tetapi di sisi lain, adanya komik juga dapat “menghancurkan” imajinasi yang sebelumnya sudah dibangun oleh pembaca. Suatu dampak positif-negatif yang dapat diukur dari seberapa mampu-kah pembaca menciptakan imajinasinya.
Ceddie termasuk salah satu dari cerita dunia, yang telah ditulis pada tahun 1886 oleh Frances Hodgson Burnett (1849-1974). Selain tersaji dalam bentuk buku, kisah Ceddie, yang lebih terkenal dengan Little Lord Fountleroy, dihadirkan juga dalam bentuk film. Frances Hodgson Burnett, wanita kelahiran Manchester, Inggris, pada tanggal 24 November 1849, memulai debutnya dengan menulis di Scribner’s Magazine. Dan karya-karya yang juga terkenal di dunia adalah Lady of Quality, A Little Princess, T. Tembarom, The Dawn of a To-Morrow, The Lost Prince, dan The Secret Garden.
Judul Buku: Ceddie
Penulis: Frances Hodgson Burnett
Penerjemah : Asih Gandana dan Rini Nurul
Penerbit: Read!
Cetakan: Kedua, Desember 2007
Tebal: 130 halaman
Harga : Rp. 23.000 [inibuku.com]
NB: Makasih buat Mbak Rini yang udah menghadiahiku "bocah manis" ini.
Suatu ketika datang seorang pria datang ke rumah Ceddie, Pak Havisham. Dia adalah utusan dari Inggris atas nama Earl Dorincourt. Ternyata Ceddie, bocah sederhana ini, adalah keturunan Earl. Gelar ini dia dapatkan karena ayahnya, Kapten Errol, adalah anak dari Earl Dorincourt, namun karena dia menikah dengan seorang perempuan Amerika, Earl Dorincourt marah besar dan mengusirnya.
Namun, karena Earl Dorincourt tak memiliki ahli waris, setelah kedua kakak Kapten Errol meninggal tanpa keturunan, maka Ceddie menjadi satu-satunya ahli waris. Gelar Lord Fountleroy pun disematkan kepada Ceddie, sebuah gelar yang dianugerahkan oleh raja/ratu dikarenakan telah berjasa atau melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi kepentingan umum atau rakyat banyak [hal 27]. Sedangkan nama keluarga keluarga Earl Doricourt telah tercatat sejak 400 tahun yang lalu [hal 28]. Akhirnya Ceddie harus berangkat ke Inggris setelah sebelumnya dia membantu Nenek Penjual Apel dan Dick serta kenang-kenangan untuk Pak Hobbs.
Kakek Ceddie, Earl Dorincourt, adalah pria yang terkenal bengis dan berhati dingin, tapi sejak kedatangan Ceddie, banyak hal berubah. Kakek yang mulanya berprasangka akan bertemu dengan cucu yang liar, semakin menyukai tindak tanduk Ceddie yang sangat santun. Dan Kakek semakin mengukuhkan Ceddie sebagai ahli warisnya. Namun semua itu tidak berjalan lancar karena kedatangan seorang wanita yang mengaku sebagai istri dari putra pertama Kakek. Hal ini membuat kedudukan Ceddie sebagai Lord terancam.
Alur cerita dunia ini tersusun dengan teratur, dilengkapi dengan kalimat yang sangat rapi. Hal ini sangat mendukung cerita yang memang membutuhkan kesan resmi, sekaligus elegan khas bangsawan Inggris. Keunikan dari buku terbitan Read! ini, adalah terdapat dua variasi dalam penceritaan. Nomik, Novel-Komik, memberikan nuansa yang berbeda. Adanya selingan cerita yang disajikan dalam bentuk komik, dirasa mampu memberi bantuan visual kepada pembaca. Tetapi di sisi lain, adanya komik juga dapat “menghancurkan” imajinasi yang sebelumnya sudah dibangun oleh pembaca. Suatu dampak positif-negatif yang dapat diukur dari seberapa mampu-kah pembaca menciptakan imajinasinya.
Ceddie termasuk salah satu dari cerita dunia, yang telah ditulis pada tahun 1886 oleh Frances Hodgson Burnett (1849-1974). Selain tersaji dalam bentuk buku, kisah Ceddie, yang lebih terkenal dengan Little Lord Fountleroy, dihadirkan juga dalam bentuk film. Frances Hodgson Burnett, wanita kelahiran Manchester, Inggris, pada tanggal 24 November 1849, memulai debutnya dengan menulis di Scribner’s Magazine. Dan karya-karya yang juga terkenal di dunia adalah Lady of Quality, A Little Princess, T. Tembarom, The Dawn of a To-Morrow, The Lost Prince, dan The Secret Garden.
Judul Buku: Ceddie
Penulis: Frances Hodgson Burnett
Penerjemah : Asih Gandana dan Rini Nurul
Penerbit: Read!
Cetakan: Kedua, Desember 2007
Tebal: 130 halaman
Harga : Rp. 23.000 [inibuku.com]
NB: Makasih buat Mbak Rini yang udah menghadiahiku "bocah manis" ini.
wew... bukunya bagus keliatannya.... nti deh coba cari2 lo lg da diskon... mklum anak kos... hihihihihi
ReplyDeleteapakah ini buku yang bagus yah?
ReplyDeleteheheheh.
boleh juga nih.
:D:D:D
salam mikimos mamen!!
UUUOOHH!!!
Review bukunya selalu mantaps mbak..
ReplyDeletethanks to share ya..
bagus juga kayanya neh buku... coba tak cari ke gramedia...
ReplyDeleteweh tuh buku kalo mau dibeli harus di inibuku.com ??? aku mau nyari di gramedia ajalah... kayaknya lebih gampang prosesnya... hehehehheee
ReplyDeleteBukunya keren dengan cerita yang sungguh menarik mbak.. seperti yang sudah-sudah...
ReplyDeleteibu penulis buku yaaa..resensinya bagus2..share dong ilmunya ma saya..saya juga kan rindu eksis hehehehe
ReplyDeleteTerima kasih kak untuk komentar dan kunjungannya.
ReplyDeleteAku harus belajar banyak nih dari kakak.
Salam
Memang didikan yg baik dan curahan kasih dr ortu akan membentuk karakter yg baik bagi seorang anak ya. Menarik tuh ceritanya...
ReplyDeleteBagus... bagus.. bagus. Masih seperti biasa, Shin, pinjem bukunya dunk... :) lempar yah? :)
ReplyDeleteHebat dikau, baca bukunya kagak berhenti-henti. Jalan terussss..
Shin, awardnya hendak kupajang, beserta peernya. Kini, giliranku yang memberi award dan ngerjain Shinta wekekeke....
Reviewnya bagus sekali ... jadi pengen beli nih.
ReplyDeleteSiiip mbak sinta review nya....
ReplyDeleteMantap. Nanti kalau ada waktu saya cari deh buku itu.
ReplyDeletesalam sobat,,wah komplit yya bukunya,,ada yang buat anak kecil juga,,,ok banget.
ReplyDeletereview menarik, menggugah selera baca di siang hari ;D
ReplyDeletewiw..... kalau di teh linda disuguhin review tontonan, nah kalau disini disuguhi review buku.... keren euy.... :D
ReplyDeletereviewnya menarik Shin... dobel,...?? baca 22nya deh.
ReplyDeleteoh yah,... coba diperiksa di kode HTML-nya.
wah, seru juga nih Ceddie, mendengarkan reviewnya aja dulu deh, kalau bukunya minjem ke mba sinta aja :D
ReplyDeletemenarik sekali ceritanya
ReplyDeletesipp... dari reviewnya keknya keren juga tuh.... dan ternyata dobel posting nih.... he..he...
ReplyDeletekayaknya bagus tuh
ReplyDeleteugh...bagusnyaaaaa ceritanya. Tapi gw jd deja vu sama komik jaman dulu yg judulnya Pansy. Genrenya sama sih. Tapi, susah ngga se cari tuh buku?
ReplyDeleteKasih tau dong tempat nemu ni buku di mana.
Atau gw pinjem aja deh hehehe.
gambarnya kok spti komik2 jepang ya..?
ReplyDeleteapa saya aja yg ngerasa.. hahaha
tp isinya menarik kyknya.. :)
Diperiksa di kolom postingan kembali.....
ReplyDeletehmmmm .... sebuah kisah yang cukup menyentuh dan inspiratif, mbak sinta. seorang Ceddie kecil ternyat mampu membuat sejarah dan perubahan hidup; dari sosok yang serba keras menjadi sosok yang lembut dan santun pula. semoga saja di negeri kita banyak juga Ceddie2 lain yang tidak hanya pasrah pada nasib sbg anak miskin.
ReplyDeletePengen juga punya buku ini mbak....
ReplyDeleteReviewnya bagus sih...
Kayaknya nomik seru juga ya.. belum pernah soalnya :-)
ReplyDeletekomik apa buku neh?? buku komik yak :D
ReplyDelete