Dunia paralel, adalah dunia di mana terdapat sosok yang sama namun berada di dunia dan kondisi yang berbeda. Awalnya aku sempat berharap buku ini akan bercerita tentang satu tokoh yang hidup di dua atau beberapa dunia yang berbeda dalam waktu bersamaan. Ternyata….
Dikisahkan pertemuan awal Vian dan Medi di sebuah airport yang berdampak terciptanya “rasa” dalam diri masing-masing. Pergolakan “rasa” berlanjut dengan kerjasama tak sengaja mereka dalam pembuatan film yang bertemakan dunia paralel. Kisah ini dipenuhi dengan pertarungan batin, saat rasa cinta tumbuh tapi kondisi tak memungkinkan. Walaupun diselipi dengan persahabatan dan pekerjaan, fokus cerita tetap pada Vian dan Medi.
Sempat berpikir novel ini sangat nanggung, sepertinya semua tokoh menahan emosi. Tidak ada emosi yang berarti, malah kebanyakan menghadirkan toleran dimana-mana. Tapi saat mengetahui ending kisah, aku cukup mengerti kenapa mereka terus menerus meredam emosi.
Gaya penceritaan terasa datar-datar saja, walaupun sering dilengkapi kalimat-kalimat yang memberi penasaran kepada pembaca. Selain itu, tokoh Reno seorang executive produser seperti hanya sekedar pelengkap agar ada tambahan konflik. Dan membuat kepalaku berpikir, “Lah, cuman gini doank” saat konflik Reno dengan Vian dengan –sangat— mudah diselesaikan oleh Alleta. Satu lagi tentang cover, aku suka dengan desainnya tapi tidak menangkap filosofi ataupun hubungan yang terkandung di dalamnya.
Tapi lepas dari kedataran cerita, penulis cukup cerdik menyimpan jawaban dengan membuat pembaca dipenuhi penasaran dan bertanya-tanya terlebih dahulu.
Kembali kepada harapan di awal, ternyata apa yang kuharapkan tidak kesampaian. Karena dunia paralel yang tergambar lewat buku ini adalah sebuah sarana manusia untuk “memperbaiki” sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Sekaligus melengkapi kesimpulan di kepalaku bahwa dunia paralel memang hanyalah angan-angan.
Judul: Dunia Paralel
Penulis: Micki Mahendra
Penerbit: Media Kita
Cetakan: 2006
Tebal: 179 halaman
Harga: Rp. 10.000,- [diskon]
Dikisahkan pertemuan awal Vian dan Medi di sebuah airport yang berdampak terciptanya “rasa” dalam diri masing-masing. Pergolakan “rasa” berlanjut dengan kerjasama tak sengaja mereka dalam pembuatan film yang bertemakan dunia paralel. Kisah ini dipenuhi dengan pertarungan batin, saat rasa cinta tumbuh tapi kondisi tak memungkinkan. Walaupun diselipi dengan persahabatan dan pekerjaan, fokus cerita tetap pada Vian dan Medi.
Sempat berpikir novel ini sangat nanggung, sepertinya semua tokoh menahan emosi. Tidak ada emosi yang berarti, malah kebanyakan menghadirkan toleran dimana-mana. Tapi saat mengetahui ending kisah, aku cukup mengerti kenapa mereka terus menerus meredam emosi.
Gaya penceritaan terasa datar-datar saja, walaupun sering dilengkapi kalimat-kalimat yang memberi penasaran kepada pembaca. Selain itu, tokoh Reno seorang executive produser seperti hanya sekedar pelengkap agar ada tambahan konflik. Dan membuat kepalaku berpikir, “Lah, cuman gini doank” saat konflik Reno dengan Vian dengan –sangat— mudah diselesaikan oleh Alleta. Satu lagi tentang cover, aku suka dengan desainnya tapi tidak menangkap filosofi ataupun hubungan yang terkandung di dalamnya.
Tapi lepas dari kedataran cerita, penulis cukup cerdik menyimpan jawaban dengan membuat pembaca dipenuhi penasaran dan bertanya-tanya terlebih dahulu.
Kembali kepada harapan di awal, ternyata apa yang kuharapkan tidak kesampaian. Karena dunia paralel yang tergambar lewat buku ini adalah sebuah sarana manusia untuk “memperbaiki” sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Sekaligus melengkapi kesimpulan di kepalaku bahwa dunia paralel memang hanyalah angan-angan.
Judul: Dunia Paralel
Penulis: Micki Mahendra
Penerbit: Media Kita
Cetakan: 2006
Tebal: 179 halaman
Harga: Rp. 10.000,- [diskon]
Reviewnya bagus....bukunya murah lagi meski ceritanya tidak sesuai dengan harapan..
ReplyDeletewah mbak, emang saingan berat nih ama mbak Fanda jadi moderator konfrensi klub buku. Bulan depan, PJ nya mbak Sita aja yaks...??? hihihi...
ReplyDeletewalaaah.... buku lagi.... *says to dompet* siap siap badanmu jadi kurus yaah,., demi menuhin rak buku dan otakku... hihihihihih
ReplyDeleteMungkin penulis memang sengaja menahan emosi pembaca... (kali lho yaaaa...) ...lho kok aku yg jadi emosi...
ReplyDeleteHeheheh... mbak Sinta jago mereview buku juga yaaa...
wah bener2 penikmat buku mba :)
ReplyDeletesudah bisa menilai detailnya sebuah buku. saya mah boro2 heheheheh
hahaha mirip banget ama cerita di pelem kamen rider decade dunianya kacau sembilan dunia rider bersatu. sampe bikin yang nonton jadi mumet
ReplyDeletesalam kena bro...ini ku blogger pemula
ReplyDeleteDunia paralel yg menarik..
ReplyDeleteMbak,mbok saya dipinjemi bukunya.. *ngarep*
Kirain tadi awalnya buku terjemahan lho..
ReplyDeletehehe...kalau ngga sesuai dengan yang diharapkan ya cari lagi
ReplyDeletebtw tu belinya dimana yahh?? di gramed ada ndak??
ReplyDeletepenasaran nihh...
btw blognya aku follow yah, n klo ndak kberatan follow balik yah. makasih...salam kenal
wah, bukunya menarik sekali. pengin baca ah.... aku juga lagi nulis semacam ulasan buku dipostingan terbaru aku. coba deh lin balik
ReplyDeletebalik, lagi, kamu pasti udah banyak baca buku. tolong dong dikomen first chapter aku di blognya GagasMedia. alamatnya: http://1stchapter.blogspot.com/2009/06/vega-syndrome.html
ReplyDeletebandingin dengan buku yang pernah kamu baca.
mampir..
ReplyDeleteudah lama nggak ke sini.
sekalian komen ah,,
ini novel dalam negri kan?
kayaknya bagus sih
jadi pengen beli..
"the butterfly effect"
ReplyDeleteMenarik review anda.... rasa mahu baca buku itu
ReplyDeletenice review...
ReplyDeletetapi sayang dikit banget reviewnya :D...
murah banget tuh buku...
mw dunk...
btw bisa jadi penulis ternama nie :D...
semangat yah...
ikuti kemanapun penamu melangkah...
jadikan sebuah karya yg sempurna...
salam kenal :d
good review. sepertinya menarik dan pengen dibaca *ga jelas bgt :)* yang datar-datar itu kalo ceritanya kuat tetap asik dibaca loh...
ReplyDelete"Para Priyayi", novelnya Umar Khayam juga datar tapi keren luar biasa dan menunjukkan kualitas n kepiawaian pengarangnya. itu bisa jadi rehat buat penonton sinetron yang sepanjang sejam dipenuhi emosi memuncak...
ReplyDeletedari tampilan luar mang menarik ya :)
ReplyDeletesalut ma yang suka baca buku....
me too....
makasih semuanyaaaaa...huhuhuhu, jadi terharu banyak yang mampir ^^
ReplyDeleteits very nice blog, and good posting, and Ypgred your domain,
ReplyDeleteits free doamin .com,.net and other for information visit my site Free Domain
and dont forget visit my blog
body Tatto Cool
Famili Healthy
Vagina Healthy
Tips And Trick Seo
Kolektor Photo
yahh... paling males kalo kayak gitu... judul ga sesuai isi ceritanya. aku akuin, covernya emang menarik. tapi pas baca reviewmu... hadah, untung udah ada yang ngereview. klo nggak kan orang bisa salah beli XDDDD
ReplyDeletehmmmm kyaknya pernah liat dech,...(mikir..!!!)
ReplyDeleteoch iya pas ke toko buku kebetulan lg ada diskon ya udah beli buku tp bingung pilih bku ni "dunia paralel" ato "je'mapele lintang" sepertinya penerbit sama dech...
finally q pilih je'mapele lintang, gila bukunya keren kyaknya boleh tuch dibahas!!! setelah baca bukunya, q jadi ngayal gmn ya klo q alami kejadian kyk lintang wkwkwkwkwkw
hehehe boleh mbanya,..kebetulan q tertarik ma kisah cintanya gitu ;D
ReplyDeleteMbak, masih punya novel ini nggak? Saya butuh banget, nih.
ReplyDeleteKalau masih ada, saya beli yah :)
Mba, masih punya novel ini nggak? Kalau masih, saya beli dong :) saya nyari2 novel ini nggak ketemu terus.
ReplyDelete