Terima Kasih Sudah Merokok

Ceritanya menarik, tentang juru bicara tembakau yang harus menepis segala macam berita negatif yang berkaitan dengan rokok. Nick Naylor kerap berargumen dengan instansi atau komunitas anti-rokok. Sudah pasti tidak mudah karena Naylor harus menepis realita yang memang sudah terbukti.
“Pekerjaanku menantang. Seperti yang biasa kami katakan di kantor, ‘Kalau kau bisa menangani tembakau, kau bisa menangani apa saja’” Nick Naylor ~ h.95.
Nick yang hampir didepak dari kantornya, tiba-tiba melejit dengan kehadirannya di acara Oprah. Gara-garanya dia harus membangun argumen ketika berhadapan dengan seorang bocah penderita kanker paru-paru. Dan, dia berhasil membalikkan keadaan, yang seharusnya dia sebagai pesakitan, berubah menjadi pahlawan.

Lalu, berlanjut saat dia harus hadir di acara Larry King dan mendapat telepon ancaman. Cerita berkembang menjadi misteri dan konspirasi dalam perusahaan saat terjadi penculikan dan penempelan plester nikotin di sekujur tubuhnya yang menyebabkan Nick masuk UGD. Di sisi lain, Nick sebenarnya tahu dengan kesalahan dari pekerjaannya, tetapi kebutuhan yang membuatnya harus bertahan. .

Sarkasme muncul di sepanjang cerita, terutama dengan pertemuan Nick dengan 2 sobatnya (Mob Squad) yang bekerja sebagai juru bicara perusahaan minuman beralkohol dan senjata. Diskusi yang cukup kocak, saling bertukar ide/tips untuk menghadapi atau memperlihatkan produk mereka “baik” di sela-sela berita/penelitian yang menjatuhkan.


Kesatiran novel ini terlihat sejak dari sampul bukunya. Thank You for Smoking memberi sindiran keras pada perusahaan-perusahaan kapitalis yang menghalalkan segala cara untuk memasarkan produknya. Sarkasme paling “lantang” biasanya terjadi saat Mob Squad berkumpul. .

Obrolan mereka berisikan curhatan suntuk berhadapan dengan pihak kontra; atau cara menepis kenyataan efek-efek buruk dari produk mereka. Meski begitu terkadang pertemuan mereka seperti ingin meredam rasa bersalah. .

“Entahlah. Anak-anak yang cacat sangat berat. Aku beruntung. Produkku hanya menyebabkan mereka gundul sebelum membunuh mereka.” Nick ~ h.115.
Selain sindiran keras, buku ini juga mempertontonkan permainan dalam kata-kata yang dapat mempengaruhi/mengubah persepsi. Kebayang gak, kalau kita disuruh berargumen “membela” rokok yang mudharatnya lebih banyak, terutama pada kesehatan? Pasti membutuh kemampuan bersilat lidah yang mumpuni.

Membolak-balik penelitian kesehatan menjadi sesuatu yang terus dipertanyakan. Kalau mulai kewalahan, senjata pamungkasnya adalah mulai menyerang komunitas/pribadi dari pihak kontra. Konflik dalam Thank You for Smoking tidak hanya pada misteri penculikan, tetapi juga dalam diri Nick, seperti momen-momen dia bertemu dengan Kapten. Sekuat apapun manusia menutupi/membenarkan yang salah, selalu akan dibuntuti rasa bersalah.
 


Judul: Terima Kasih Sudah Merokok | Judul Asli: Thank You for Smoking| Penulis: Christian Buckley | Penerjemah: B Sendra Tanujaya | Penerbit: Gramedia Pustaka Utama | Terbit: Cet I, April 2008 | Tebal: 415 hlm | Bintang:3/5

Comments