Cinta Kamu, Aku


Sekali waktu, pernah ada masa, di mana saya begitu tergila-gila dengan radio, dari melek, sampai tidur lagi, telinga tak pernah lepas dari ocehan penyiar yang diselingi dengan lagu-lagu nge-hits pilihan penyiar atau hasil request pendengar. Sayangnya, sekarang sudah jarang sekali suara-suara radio tertangkap telinga, bahkan saya sendiri sudah lupa, kapan terakhir mendengarkan radio. Membaca kalimat “Ini Bukan Drama Radio!” yang terpampang di novel bersampul kuning karya Irfan Ihsan, tak ayal menjadi salah satu alasan kenapa saya memutuskan membaca Cinta Kamu, Aku.

Empat Detik…
 

“A Few Minute Can Change Your Life”
 
Sebuah kalimat yang kebenarannya terbukti dalam hidup Aan dan Risha. Hanya karena kejadian empat detik, Aan, si penyiar jomblo yang harus sering mengendap-endap demi menghindari Ibu kos, akibat tunggakan kosnya, terpaut hati dengan Risha, penyanyi yang sedang nge-top. Waktu singkat yang tidak layak diremehkan dan dianggap kebetulan.
 

Kejadian empat detik yang sangat menggemparkan infotainment itu, mengantarkan Raisa untuk bertemu dengan kehidupan yang sangat diidamkannya, kehidupan yang dilimpahi kehangatan kasih sayang. Empat detik, yang menjadi titik awal pencerahan pikiran dan hati Raisa yang selama ini dipenuhi kegalauan atas nama cinta, akibat menjadi pihak ketiga dalam rumah tangga seseorang.
 

Tak hanya Raisa, empat detik yang mengejutkan juga mengubah kehidupan dan kesejahteraan, Aan, yang sebelumnya rajin berutang di warung depan kantor Flash FM. Empat detik, waktu yang membuatnya mengubah status facebook-nya menjadi in a relationship dan memperkenalkannya dengan manis-asam rasa cinta.
 

Dunia Radio dan Soundtrack Kehidupan...
 

“Sha, kamu punya soundtrack nggak dalam kehidupan kamu?” [Aan – h. 170]
 

Melihat latar pekerjaan penulis adalah penyiar radio, sudah pasti hafal betul dengan lagu. Jadi, tak diragukan lagi pilihan penggalan lirik yang menjadi soundtrack kehidupan Aan dan Risha. Pilihan lirik yang digunakan Irfan [penulis_read] terasa tepat dan membantu pembaca untuk ikut merasakan suasana hati para tokoh, seperti lirik Tompi yang mengiringi hati Aan yang berbunga-bunga atau lagu Vina Panduwinata yang mewakili kerinduan dan kesedihan masa kecil Risha.
 

Meski ‘membawa-bawa’ profesi penyiar, sayangnya dunia radio tidak terlalu banyak diangkat dalam cerita. Di awal-awal cerita Aan atau penulis memang kerap menjelaskan tentang aktivitas dan peralatan yang digunakan saat siaran, tapi rasanya tidak terlalu mendalam, seperti bagaimana menghadapi pendengar yang ‘bermasalah’; atau menciptakan suasana menyenangkan saat siaran atau ketika mewawancarai bintang tamu. Irfan lebih banyak ‘menyingkat’ bagian-bagian ketika Aan melakukan siaran. Bisa jadi karena penulis tidak ingin ceritanya menjadi keluar alur, hanya saja menurutku jika diramu dengan baik, pengetahuan tentang dunia radio akan menjadi tambahan wawasan yang menarik untuk pembaca.
 

Cinta Kamu, Aku .... dan Dia.
 

“… cinta itu sebenarnya bisa didapat dengan sederhana, di mana saja, jika kita bisa lebih peka, tanpa harus mengorbankan sesuatu yang dimiliki orang lain.” [Risha - h. 208]

Terus belajar dan memahami kehidupan adalah kewajiban setiap manusia, termasuk dalam hal cinta. Begitupun yang terjadi dalam kehidupan tokoh Cinta Kamu, Aku, terutama Risha. Pertemuannya dengan Aan, yang kelihatannya tak sengaja, membuat Risha belajar mengenali perasaannya dan memberinya “penglihatan” yang lebih terang saat menatap masa depan. Menariknya, novel ini menjadi lebih natural saat penulis menggambarkan bahwa tidak semua orang mampu mengambil pelajaran dari makna kesedihan yang menimpa dirinya. Hal ini tergambar sebagai penutup cerita.
 

Meski ada bagian-bagian alur yang terasa menyedihkan, penulis juga menyelipkan komedi yang bisa membuat pembaca tersenyum, bahkan tertawa. Selain itu, cerita cinta yang disuguhkan Irfan sebenarnya agak klise, tapi menjadi menarik karena penulis berhasil meramu sebuah cerita komedi cinta bergaya metropop tanpa melepaskan nilai religi dan ‘peran’ Tuhan. Karena sebenarnya cinta tidak hanya antara kamu dan aku, tapi juga Dia.

Judul: Cinta Kamu, Aku
Penulis: Irfan Ihsan
Penyunting: Rina Wulandari
Penerbit: NouraBooks
Cetak: Pertama, Februari 2011
Tebal: 320 hlm
Bintang: 3/5

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. aku dulu juga suka banget dengerin drama radio mbak, dulu tiap bulan puasa sambil nungguin buka dengerin cerita-cerita yang bagus, bahkan sampai aku donlot tiap episodenya :)

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?