Ketika Aladdin, Ali Baba, dan Sinbad Bertarung dengan Jin Sakti



Petualangan Sinbad, Ali Baba & Penyamun, serta Aladin & Lampu Ajaib adalah beberapa dongeng garapan Disney yang berhasil memesona mata-mata kecil di era 90-an, bahkan bisa jadi di masa sekarang. Kisah Sinbad dengan petualangan lautnya, kecerdikan Ali Baba sebagai penyamun, dan cerita Aladdin, penemu lampu ajaib yang kemudian menikah dengan putri raja, memberikan kesan tersendiri pada masa kanak-kanakku, hingga kemudian karakter tokoh-tokoh beserta alur ceritanya terbawa dalam ingatan sampai sekarang.  Maka, ketika Nugraha Wasistha coba memadukan karakter ketiga tokoh dalam satu alur dan petualangan yang berbeda dari cerita terdahulu, muncul rasa tertarik dan keinginan untuk sedikit bernostalgia.
 

Berkisah tentang keinginan Aladin untuk bertobat tidak lagi “menghamba”kan diri kepada jin, ternyata tidak disetujui sang istri, hingga kemudian perempuan tersebut mengambil dan menguasai lampu ajaib, serta memerintahkan sang jin mengusir Aladin. Di sini si istri bukan digambarkan seperti Putri Jasmine tapi perempuan kulit putih, sepertinya bule. Takut lampu ajaib disalah-gunakan oleh sang istri, Aladin meminta pertolongan Sinbad dan Ali Baba untuk mencuri benda tersebut.
 

Sejak awal, cerita berlangsung seru, mulai dari Sinbad yang melawan Kapten Bajak Laut, pengejaran Ali Baba yang mencuri permata, kemudian pertemuan mereka dengan Aladin hingga keharusan ketiga tokoh tersebut bekerjasama dengan tim geologi gadungan, semuanya sarat dengan petualangan dan aksi. Tidak hanya itu, kisah dalam buku berjudul Sahara ini juga menyelipkan nasihat-nasihat dan kritikan yang tersirat dalam bermacam dialog, terutama antara Ali Baba dan Sinbad.
 

Sebagai seorang mubalig, tokoh Sinbad kerap menyampaikan nasihat yang bernada agama. Petuah dan nasihat  yang mengalir dari mulut Sinbad memang terkesan menggurui, meski benar, tapi semuanya tak lepas dari karakter Sinbad yang merasa sedikit jumawa di hadapan lawannya. Meski begitu, bukan berarti isi buku ini menggurui, karena lewat obrolan Ali Baba dan Roughstone pun muncul perbincangan santai yang mengandung filosofi kehidupan. Dan di sini saya suka sekali dengan karakter Ali Baba yang keras kepala, cerdas tapi liar.
 

Satu lagi yang menarik, karakter dalam buku ini semuanya sangat manusiawi. Tidak ada karakter yang benar-benar jahat, juga tidak ada yang murni baik, semuanya terasa natural. Untuk ending ceritanya ternyata dibuat menggantung, jadi apakah akan ada kelanjutannya? Melihat buku ini sudah dicetak 2 tahun silam, dan tidak ada kabar bakalan muncul sekuel, tapi siapa tahu?
 


Judul: Sahara
Penulis: Nugraha Wasistha
Penyunting: Moh. Sidik Nugraha 
Penerbit: Serambi
Cetak: Pertama, Agustus 2009
Tebal: 336 hlm 
Bintang: ***

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. Akhirnya bisa komen XD

    Ini jinnya masih bisa main sihir gitu ngga Sin?

    ReplyDelete
  2. Aku baca sinospsisnya aja udah mo ketawa (padahal kayaknya ini buku serius ya). Gak kebayang aja Aladdin ketemu Sinbad dan Alibaba. Mana istrinya Aladdin bukan Jasmine pula.

    Buyar semua kenangan masa kecil.
    Tapi bikin penasaran sih jadinya

    ReplyDelete
  3. wakaka, kenapa ceritanya jadi aneh begini

    ReplyDelete
  4. @orybun: masih bisa, ntar yang ngirim ketiga "pendekar" itu bertualang ya si Jin itu

    @as.dewi: gak serius banget koq, lucu dan santainya masih kerasa

    @peri hutan: hihihihi, tapi imajinatif

    ReplyDelete
  5. haha gak begitu mengerti hehe :D

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?