PS: I Love You


Membayangkan orang meninggal saja sudah getir, apalagi jika yang ‘pergi’ adalah sosok tersayang yang begitu dekat dengan kita. Pernikahan yang telah berlangsung 15 tahun membuat Holly kesulitan menerima kematian Gerry, sang suami. Banyak, sangat banyak kenangan yang berhamburan di kepalanya setiap kali mengenang orang yang sangat dicintainya. Kematian Gerry, benar-benar membuat Holly Kennedy terpuruk dan tenggelam dalam kedukaan.

Setelah perlawanannya pada kanker otak telah mendekati akhir, Gerry menyadari kematiannya menciptakan ketakutan, terutama perihal perginya dia dari sisi Holly. Gerry sangat mengenal bagaimana sifat sang istri, sehingga memutuskan meninggalkan sepuluh surat yang dikirimnya ke rumah orangtua Holly. Surat-surat itulah yang kemudian mendampingi Holly melewati hari-hari terberatnya; surat-surat yang menyimpan kelucuan, dorongan, keharuan, dan yang pasti cinta yang begitu besar.

“Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut menciptakan kenangan-kenangan baru”

Kesedihan Holly bukanlah konflik satu-satunya yang disuguhkan Cecilia Ahern, persahabatannya dengan Sharon dan Denise pun menjadi bumbu yang membuat PS: I Love You semakin nikmat untuk disantap. Jika kamu membayangkan persahabatan di sini hanya berperan sebagai penyemangat Holly, maka salah besar, karena ternyata mereka juga membuat Holly semakin terpuruk dan iri. Pelukan, nasehat, tawa dan keceriaan yang mewarnai persahabatan Sharon, Denise dan Holly menjadi lebih terasa natural ketika di dalamnya juga terjadi konflik pertengkaran Holly dengan mereka yang dianggapnya tidak peka, ditambah lagi dengan hadirnya rasa tersisih saat Denise mengumumkan pernikahannya dan berita tentang kehamilan Sharon.

Keluarga dan kemunculan pria lain pun tak luput menjadi sasaran keberagaman konflik. Misteri penata kebun di rumah Holly yang ternyata melibatkan sosok dalam keluarganya membuat cerita menjadi lebih hangat. Kemudian, kehadiran Daniel yang menciptakan dilema pada diri Holly, melengkapi kisah yang berujung pada sesuatu yang tidak klise.

Kata orang, tidak ada yang abadi, tapi aku sangat yakin, bagi sebagian orang cinta tetap bertahan bahkan setelah kita tiada [h.622]

Well, pengalaman Holly lewat cerita PS: I Love You mendorong saya menjadi lebih menikmati segala detail kehidupan, baik yang berisikan tawa maupun tangis, terutama dengan orang terdekat, dan berusaha memberikan kenangan yang layak untuk disimpan, karena bisa jadi saya atau dia yang akan ‘pergi’ terlebih dahulu.

Ada kalanya, hidup terlalu cepat direnggutkan dari seseorang, tapi yang terpenting adalah bagaimana kau menjalani hidup, bukan berapa lama kau hidup [h.624]

Judul: PS: I Love You
Penulis: Cecilia Ahern
Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Penerbit: Gramedia
Cetak: Agustus 2005
Tebal: 632 hlm
Bintang: ****

NB: Diikutkan dalam lomba 2011 End of Year Book Contest yang diadakan oleh @okeyzz. Review PS: I Love You memenuhi syarat sebagai review yang terdapat “huruf P” pada judul buku.

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. salah satu buku yg aku suka...
    tp agak gmn gt waktu dibuat filmnya... Udh nntn mba'?

    ReplyDelete
  2. aku selalu suka segala hal yang berhubungan dgn surat menyurat : romantis :D

    ReplyDelete
  3. ya saya merasa terobati jika sedang sedih jika membaca surat menyurat

    ReplyDelete
  4. buku yg bagus, aku suka.
    legih suka sama kata2 yg ini..
    "Ada kalanya, hidup terlalu cepat direnggutkan dari seseorang, tapi yang terpenting adalah bagaimana kau menjalani hidup, bukan berapa lama kau hidup [h.624]"

    ReplyDelete
  5. Makasih ya uda ikutan kontesnya... :D
    Bagus reviewnya!

    Aku suka banget buku ini~ hampir di tiap babnya jadi termehek-mehek. Filmnya juga bagus tapi ga bisa nangkep seluruh emosi seperti dibuku~

    ReplyDelete
  6. yang satu ini aku suka dua duanya, buku dan filmnyaa.. :)

    ReplyDelete
  7. Ini cover lama ya mba? Aku baca uda yg covernya sama kayak film sih..

    ReplyDelete
  8. huhuhu... ini buku keren dan bikin meleleh... :((

    ReplyDelete
  9. Belum pernah baca bukunya, cuma nonton aja dulu itupun sampai mewek bombay :p

    Kapan-kapan baca bukunya ah, sepertinya bagus :)

    ReplyDelete
  10. Bagusan bukunya dibanding filmnya Mba Mia, worth it lah..

    ReplyDelete
  11. Buku ,.. yang menarik nih,.. bisa di download gk,. semua fersi halamannya,.. ??

    ReplyDelete
  12. suka buku ini. banget! kalo covernya beda ya, mba? aku baca pas versi covernya filmnya :D

    ReplyDelete
  13. waaah baru baca sedikit aja udah seru, mantap nih :D

    ReplyDelete
  14. Gara2 novel ini, aq jdi tertarik baca novel romantis bule. Coz sbelumnya, jujur aj, aq malas dgn novel2 romantis yg biasanya ceritanya begitu2 aj, en klo bule, musti ad adegan...
    Tpi stelah bc nie novel, bagi gw, BEDA BGTTTSSS!!!^-^ Yg membuat aq jdi incer novel berikutnya, DI UJUNG PELANGI yg lebih membuat q super kagum sm penulisnya^-^
    Sayang, buku ketiganya, membuat q gak tertarik lagi. Begitupun buku2 berikutnya. Nyastra bgt. Otak q gak sampe ke sana :-(
    Why? Entahlah. Kesimpulan q, mungkin krn penerjemahnya berubah. Gak mudah memang menerjemahkan buku beda bahasa y

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?