Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan di dunia ini. Dan, ini bukan soal apa yang anda pelajari di sekolah. Tetapi, bila anda tidak pernah belajar makna persahabatan, anda benar-benar tidak belajar apa pun. ~ Muhammad Ali
Sejak mendapatkan rumah warisan dari kakeknya, Danny mengalami perubahan dalam hidupnya. Sebelumnya Danny selalu hidup di alam dengan segala tingkahnya yang liar dan bebas. Tidur di kolong jembatan, gudang, beralas jerami, berkelahi, mencuri, berkejaran dengan polisi, pokoknya segala yang menantang berhamburan dalam kehidupan Danny, hingga kemudian warisan 2 rumah dari sang kakek memenggal kebiasaan tersebut.
Di sisi lain, kehadiran rumah dalam hidupnya membuat Danny merasa lebih berharga, lebih dipandang, lebih meningkat posisinya dalam masyarakat. Pilon, adalah sahabat Danny yang pertama kali mencetuskan untuk menyewa rumah satunya, meski tanpa tahu bagaimana kelak akan membayarnya. Kemudian, hadir Pablo, lalu Jesus Maria, Joe Portugis, dan selanjutnya Si Bajak Laut bersama anjing-anjingnya. Rumah itulah yang membangun persahabatan hingga semakin kuat di antara mereka.
Kisah persahabatan mereka dibingkai dalam kehidupan para paisano, rakyat jelata yang berdarah campuran antara Spanyol, Indian, Meksiko dan Kaukasia, yang hidup di Dataran Tortilla, dan keberagaman karakter yang memberi banyak warna dalam cerita. John Steinberk menceritakan kehidupan kelima manusia yang sebelumnya akrab dengan jalanan, hingga tinggal bersama di bawah atap sebuah rumah, dengan cara yang mengalir, gamblang, dan kocak. Ceritanya menurut saya tergolong ringan tapi sarat pesan moral lewat sindiran yang terselip dalam dialog para tokohnya.
Judul: Dataran Tortilla
Penulis: John Steinbeck
Penerjemah: Djokolelono
Penerbit: Pustaka Jaya
Cetak: Kedua, Februari 2009
Tebal: 265 hlm
Bintang: ***
:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::
Mba, mba.. *toel*
ReplyDeleteDataran Tortilla itu di negara mana sih?