Remember When


Cerita cinta masa SMU kerap diidentikkan dengan cinta monyet. Tapi tidak sama halnya yang terjadi antara Freya, Moses, Adrian, Gea dan Erik. Sebenarnya agak sulit juga membayangkan anak SMU jaman sekarang bisa mempunyai cinta sekuat itu, tapi love for the first time sepertinya bisa menjadi akar tumbuhnya kesejatian rasa.

Konflik cinta dalam persahabatan menjadi tema utama buku berjudul Remember When ini. Klise, bisa jadi karena tema yang diambil adalah sesuatu yang sudah sering beranak-pinak dalam bentuk buku. Tapi kesan klise akan berubah menjadi menarik jika tema tersebut disajikan dengan cara yang menarik.

Cerita diawali dengan ‘penembakan’ sepasang sahabat, Adrian dan Moses kepada Gea dan Freya yang juga sohib kental. Penembakan diterima dan hasilnya mereka sering jalan bersama-sama. Konflik baru dimulai saat di antara mereka ada yang mulai menyukai pasangan sahabatnya, Freya ternyata menaruh hati pada Adrian. Gayung bersambut ketika Adrian menyadari Freya adalah orang yang mengerti bagaimana rasanya kehilangan orang yang tersayang karena Freya juga pernah mengalami hal yang sama. Kemudian berhamburanlah perasaan bersalah, keharusan memilih, menimbang rasa, keegoisan remaja, pertengkaran, semua bergelut dalam pikiran para tokoh yang dibalut dengan karakter tokoh yang kuat dan penyampaian Winna yang lembut.

Winna menceritakan cinta versus persahabatan dari sudut pandang masing-masing tokoh. Saya jadi bisa merasakan perbedaan konflik batin antara Freya, Gea, Adrian, dan Moses. Kemudian, masih ada satu lagi tokoh, bernama Arik, sahabat Freya dari kecil. Di sinilah Winna ‘bermain- cantik’ dengan menuturkan konflik dari sudut pandang orang luar. Menarik mengikuti kisah kelima tokoh ini dalam menghadapi problem yang membuat mereka belajar apa itu cinta, apa itu mengalah, apa itu persahabatan, hingga kemudian mempertemukan mereka dengan kedewasaan.

Saya sempat berkaca-kaca ketika membaca jelang akhir cerita, pada bagian Freya yang diceritakan dari sudut pandang Moses. Sejak itu pulalah saya menyukai tokoh Freya dengan segala apa yang dihadapinya. Sayangnya, saya lebih suka jika seandainya akhir cerita dibiarkan menggantung bersama kelulusan masa SMU.

Well, sebagai penutup saya suka sekali dengan petikan kalimat dari sinopsis Remember When
Apa pun yang kau katakan, bagaimanapun kau menolaknya, cinta akan tetap berada di sana, menunggumu mengakui keberadaannya.’

Judul: Remember When
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: Gagasmedia
Cetak: Pertama. Maret 2011
Tebal: 260 hlm

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke facebook Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. wihhh, mba sinta ternyata suka baca cinta-cintaan. hehehehhehe.. piss mba, becanda,, aku juga suka kok..
    yang aku suka dari gagas itu sebenernya covernya yang cantik-cantik banget, :D

    ReplyDelete
  2. yup... Winna berhasil memaparkan cinta anak SMA dengan begitu menarik, nggak yang cuma isinya menye-menye :)

    ReplyDelete
  3. Kalo bukunya Winna pasti juaranya ya? Saya suka semua buku2nya, padahal ini simpel cuma kisah cinta haman SMA,bisa ditulis begitu manis dan sederhana.

    ReplyDelete
  4. Jedug-jedug waktu baca ini, tokoh utamanya siapa? Sempet sebel sama Freya dan Adrian, ih kok gitu sama sahabat sendiri, hehe. Tapi makin kebelakang makin ngeh sama karakter mereka. Buku ini adl buku Winna yg ak suka dr yg lainnya :))

    ReplyDelete
  5. ini ceritanya romance segi banyak ya..

    ReplyDelete
  6. Setuju, Winna membuat kisah cinta ala remaja SMA menjadi lebih dalam.
    Btw, kok bisa ada peristiwa penembakan segala ya, bisa2 dikira orang cerita detektif nih, hehehe...

    ReplyDelete
  7. Woow, aku belom pernah baca karya Winna sama sekali. Kecuali cerita pendeknya di The Journeys.
    Apalagi aku juga paling pegel kalo disuruh baca romance...
    Kapan-kapan mungkin.. God knows when.. :D

    ReplyDelete
  8. Sinopsis nya bagus ,,,
    jadi penasaran pengen baca bukunya ..

    harga bukunya kira-kira berapa yaa?

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?