The Trilogy Bartimaeus; The Amulet of Samarkand


Bartimaeus—yang selanjutnya cukup disebut Barti—adalah jin konyol nan cerewet sekaligus sok. Walaupun dengan mulut nyinyirnya selalu membuat sebal siapa pun, dialah yang akan menjadi sumber keselamatan parlemen penyihir. Berawal dari Nathaniel—yang selanjutnya disebut Nath—yang terbakar dendam karena merasa direndahkan, dia memanggil jin dengan menggunakan pentacle. Bukan jin tingkat rendah yang biasa dipanggil anak seumuran Nath, tapi jin tingkat 4 yang pernah mengabdi pada Firoun.

Bukan tanpa pertimbangan Barti dipilih, karena tugas yang diberikan tidak kepalang tanggung, yaitu mencuri benda berkekuatan tinggi, Amulet Samarkand, dari tangan Lovelace, seorang penyihir tingkat tinggi. Tak disangka tingkahnya mengantarkan Nath dan Barti kepada sebuah rencana konspirasi besar-besaran untuk menjatuhkan Parlemen Penyihir.

Setelah sekian lama tidak “bertemu” dengan novel fantasi, The Bartimaeus Trilogy: The Amulet of Samarkand lumayan membuatku kembali excited dengan genre penuh imajinasi ini. Seperti Harry Potter, buku ini juga bercerita tentang kehidupan penyihir. Bedanya, di sini kehidupan antara penyihir dan commoner –manusia- melebur menjadi satu. Bahkan penyihir menjadi pusat pemerintahan. Hal yang menyebabkan munculnya kelompok bernama Resistance, yaitu kumpulan manusia yang ingin menggulingkan pemerintahan sihir. Namun, di buku ini tidak diceritakan terlalu banyak tentang Resistance. Menarik, untuk mengetahuinya di seri selanjutnya.

Well, masuk ke cerita. Awalnya alur sedikit datar, untungnya tingkah Barti atau imp yang menghuni cermin pengintai, yang kerap melontarkan humor satir atau sarkasme membuat ceritanya sangat menghibur. Apalagi hampir sebagian besar tokoh terasa antagonis, tak terkecuali Nath yang menjadi tokoh utama. Sikapnya yang ambisius dan egois sering membuat saya agak sebal. Sering merasa tinggi hati, walaupun memang sebenarnya pandai. Inilah salah satu yang membuat cerita di dalam buku ini menjadi spesial. Tidak ada sekat yang jelas mana yang antagonis dan protagonis. Beda dengan Harry Potter yang yang jelas sekali, mana yang baik dan jahat.

Alur mulai seru ketika Lovelace datang mengambil Amulet Samarkand dan membakar habis rumah Nath. Ceritapun semakin tegang ketika Barti tertangkap oleh pemerintahan. Tapi jangan harap kekonyolan si jin ini sirna, hampir setiap kali si Barti nongol ada saja perkataan yang membuat tertawa. Sungguh, kalau tak ada dia, pastinya cerita terasa hambar.

Ingin hati memberi nilai sempurna, tapi sayangnya saya seringkali kesulitan membayangkan wujud dari para jin, Barti, Jabor, Faqualt, Imp, bahkan Ramuthra, si jin dengan tingkat yang sangat tinggi. Cukuplah 4.5 dari 5 bintang saya berikan untuk buku fantasi yang wajib dibaca oleh siapapun yang mengaku sebagai pencinta fantasi.

Judul: Trilogy Bartimaeus; The Amulet of Samarkand
Penulis: Jonathan Stroud
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 512 hlm

kunjungi: http://parcelbuku.com

Comments

  1. buku ini dapat 5 bintang dari ku. Aku suka banget ma Barti. Dan lumayan kesel dibuat ma Nathaniel. hehehe.

    Sama!! Aku juga sulit membayangkan wujud makhluk-makhluk itu

    ReplyDelete
  2. Aku sudah baca trilogi Bartimaeus. Ketiga bukunya aku kasih bintang lima! Kereeeeennn!!!

    ReplyDelete
  3. nice review

    sudah lama sekali banyak yg merekomendasikan buku ini, tapi belum sempat baca... :(

    ReplyDelete
  4. @Ally: pengen buangeeet ngasih 5 bintang, tapi apalah daya :D

    @Kimi: waaaahhh!! akan segera menyusuuul

    @Adhi: kalau seneng ma fantasi, kayaknya rugi banget ngelewatin buku ini

    ReplyDelete
  5. Hi..This is a fantastic website and I can not recommend you guys enough. Full of useful resource and great layout very easy on the eyes. Please do keep up this great work... keep it up

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?