Bisa dilihat sekarang, banyak sekali buku-buku yang mengambil aliran travelling sedang memenuhi pasar penerbitan di Indonesia. Semua ini tidak lepas dari sebuah buku yang menurut saya merupakan pionir fenomena tersebut, yaitu The Naked Traveler, Catatan Seorang Backpacker Wanita Indonesia Keliling Dunia. Bahkan nama si penulis sendiri, Trinity telah menjadi icon travelling di mata para penggemar buku-buku ber-genre jalan-jalan.
Sebelum membaca buku ini saya sudah mengkhatamkan ‘Duo Hippo Dinamis: Tersesat di Byzantium’ yang berupa novel grafis, berceritakan pengalaman Trinity berkeliaran di ranah Turki. Terasa sekali perbedaan karakter Trinity yang tergambar pada buku DHH dan TNT. Saat membaca DHH saya tidak terlalu menangkap kegilaan dari karakter Trinity. Sosoknya cenderung kalem, santai, dan so sweet *huhuy!*.
Namun, sangat berbeda ketika saya ‘bersentuhan’ dengan Trinity dalam versi TNT. Kegilaan dan kecuekan si penulis terasa meledak-ledak. Orangnya yang ceplas-ceplos dan gokil lebih terasa kuat ketika saya mengikuti setiap artikel perjalanan yang ditulisnya di buku yang telah cetak ulang berkali-kali ini.
Mengapa disebut backpackers? Karena para traveler membawa ransel (backpack), bukannya koper (Suitcase) [h. 154] Tak dipungkiri kalau seorang backpacker selalu identik dengan tas ransel yang tak jarang besarnya mengalahkan si pemakainya. Bahkan ransel bisa menjadi soulmate yang tak terpisahkan, seperti ransel Trinity yang telah “mengabdi selama 15 tahun, terhitung sejak dibeli tahun 1995. Dan berhati-hatilah dalam membawa ransel, jika tidak, siap-siaplah mendapat sindiran yang menohok.
Selain para backpacker selalu bersanding dengan backpack, mereka juga identik dengan jalan-jalan berkantong mepet alias dana seadanya. Di sinilah dibutuhkan kehebatan mereka dalam menyelaraskan keuangan dengan obsesi untuk menjelajah negeri sasaran. Trinity banyak membagikan tips untuk poin yang satu itu, mulai dari masalah harga tiket bandara, penginapan, sampai masalah isi perut.
Banyak bagian yang membuat saya tertawa dalam buku ini. Hal itu tidak lepas dari gaya Trinity yang kocak dan blak-blakan dalam menceritakan berbagai pengalamannya menjelajah berbagai tempat, baik di dalam dan luar negeri. Selain itu, dia juga berbagi tempat yang menurutnya memiliki fasilitas dan pemandangan paling keren, hingga lokasi yang terkesan biasa-biasa saja. Seru dan banyak hal yang bisa dijadikan pegangan jika pembaca termasuk orang yang sangat berminat untuk menjadi backpacker.
Judul : The Naked Traveler
Penulis : Trinity
Penyunting: Imam Risdiyanto
Penerbit : C|Publishing
Terbit : Cetakan ke Sembilan, November 2009
Tebal : 282 halaman
Harga: Rp. 44.500 [disc. 15% di www.parcelbuku.com]
aku suka ama gaya menulis mbak Trinity ini, kocaaaak
ReplyDeleteBahkan aku udah baca TNT yang kedua mbak, tapi belum nemu DHD...
pingin deh jadi backpacker, sepertinya asyik...
ReplyDeleteaku aku aku mba akuuuu *ngacung*
ReplyDeletesaya juga seneng backpacker tapi belum baca buku ini, kemarin diiming imingi temen yang sudah khatam baca buku ini..besok mau minjem