Sukses Menyusui Meski Bekerja


Berita tentang pelarangan iklan susu formula di bawah 1 tahun sudah lama berlangsung, bahkan saat ini sama sekali tidak dijumpai iklan tersebut di layar televisi atau media massa. Acungan jempol patut diberikan kepada Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih yang telah berjuang mengupayakan kesadaran tentang pentingnya ASI, salah satunya dengan pelarangan iklan susu formula. Susu formula yang awalnya hanyalah sebagai alternatif bagi ibu yang kesulitan atau tidak dapat memproduksi ASI, ternyata semakin lama malah menjadi kebutuhan primer para ibu untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi yang baru beberapa bulan lahir.

Permasalahan ini diperparah dengan banyaknya rumah sakit yang kontra dengan IMD [Inisiasi Menyusui Dini] dan ASI, sehingga ketika bayi baru lahir para teknisi kesehatan ini tidak sabar menunggu para ibu menyusui dini. Malah terkadang memberi susu formula pada bayi yang baru lahir tanpa sepengetahuan dari sang ibu – diambil dari wawancara “Pelarangan Iklan Susu Formula” di Metro TV.

Banyak alasan yang menjadi landasan para ibu tidak bersedia memberi ASI pada buah hatinya, diantaranya takut badan tidak menarik lagi, waktu yang minim karena bekerja, atau bisa malah tidak ada dukungan keluarga. Semua alasan itu sebenarnya bisa ditepis jika para ibu memahami dan menyadari betapa pentingnya ASI bagi sang bayi. Penelitian pun menyatakan bahwa kandungan ASI jauh lebih baik dibandingkan susu formula. Seperti yang dijelaskan pada buku Sukses Menyusui Meski Bekerja ini, bahwa pencernaan bayi yang baru saja lahir belumlah sempurna sehingga dibutuhkan ASI yang memiliki kandungan zat-zat yang lebih bersahabat.

Tidak dipungkiri bahwa saat ini banyak sekali ibu-ibu yang berkarir di luar rumah. Hal inilah yang seringkali menjadi alasan utama keengganan para ibu untuk memberikan ASI. Gak ada waktu, kilahnya. Mereka cenderung tidak mau ribet dengan segala tetek bengek per-ASI-an dan lebih memilih yang praktis-praktis saja. Sangat disayangkan.

Bersyukur bahwa ternyata masih ada ibu-ibu yang masih peduli dengan pentingnya ASI walaupun dalam kondisi aktif bekerja. Syasya Azisya, seorang perempuan yang bersedia menuangkan pengalaman, pengetahuan, dan segala informasi penting tentang ASI yang layak diketahui masyarakat. Pengalamannya yang pernah gagal memberi ASIX [ASI Eksklusif] kepada anak pertamanya tidak lantas membuat semangatnya kendur untuk memberikannya pada anaknya yang kedua. Dengan kesadaran penuh akan berlimpahnya manfaat dan keunggulan ASI membuatnya rela meluangkan waktunya yang padat untuk menyediakan ASIP [ASI Perahan] bagi sang putri.

Bukan hal mudah memang, apalagi jika tuntutan kerja meningkat. Namun, bukan hal mustahil untuk mewujudkannya. Satu poin yang harus diketahui para ibu berkarir ini jika ingin berkomitmen memberi ASI adalah manajemen waktu. Maka berbagilah sang penulis lewat bukunya tentang bagaimana memanajemen waktu sehingga sang buah hati tidak terlalaikan ASI-nya.

Sangat bermanfaat sekali memahami berbagai seluk beluk tentang ASI, baik bagi perempuan yang belum atau telah menikah, baik istri maupun suami. Tidak hanya berisi tentang manajemen ASIX, tapi buku ini juga memberikan gambaran pentingnya ASI, mitos-mitos tentang menyusui, segala peralatan yang mendukung ASIP, dan dilengkapi pula dengan kisah pengalaman beberapa ibu dalam berjuang untuk memberikan cairan cintanya pada sang buah hati.

Judul : Sukses Menyusui Meski Bekerja
Penulis : Syasya Azisya
Penerbit : Gema Insani Press
Terbit : 2010
Tebal : 132 halaman

NB: Jazakillah khoir Mbak Syasya, bukunya sangat-sangat bermanfaat ^^

kunjungi: http://parcelbuku.com

Comments

  1. Iya, jadi ingin segeraaaaa-geraa...:D

    ReplyDelete
  2. Above the book in interesting to read to everyone. I like about the topic. Most of the people like this kind of books only.

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?