Semua Ayah Adalah Bintang


Ayahku juara satu sedunia...

Wajahnya mulai berkerut
punggungnya mulai ringkih
Tangannya mulai gemetar
usia telah menggerogoti tubuhnya

Tapi…

Keras perjuangan hidupnya diiringi dengan semangatnya yang tak kenal patah
Tantapannya lembut diiringi dengan senyumnya yang tak pernah padam K
ata-katanya penuh makna diiringi dengan candanya yang tak pernah lenyap

Aku ingin berteriak
Ayahku Juara Satu Sedunia!!!

Puisi sederhana ini saya buat setelah membaca buku Andrea Hirata yang berjudul Sang Pemimpi. Tepat setelah menuntaskan bab yang berjudul sama dengan puisi di atas, saya dibuat menangis tergugu. Cukup lama, tepatnya saya lupa berapa lama, tapi yang pasti saat itu sangat susah membendung jembolnya air mata. Bagaimana sosok ayah Ikal yang benar-benar mempersiapkan pakaian spesialnya, dan harus mengayuh sepeda dengan jarak jauh demi sampai di sekolah saat momen raport-an, tapi kemudian harus menerima kenyataan prestasi sang putra merosot, membuat hati ikut merosot sedih. Apalagi ketika sang Ayah yang pendiam itu malah memberikan senyum untuk putranya, benar-benar meluapkan air mata saya. Sungguh sosok ayah yang…. Amazing!!


Bendung air mata saya lagi-lagi dijebol oleh sebuah media, ketika kembali sosok ayah yang fantastis dituturkan oleh Neno Warisman lewat bonus audio buku berjudul ‘Semua Ayah Adalah Bintang’. Kisah nyata seorang ayah yang dituturkan dengan apik oleh Bunda Neno, sungguh membuat sosok ayah yang kerap cenderung pendiam dan kalem, menjadi sangat spesial. Karena di saat yang sama saya sendiri teringat dengan perjuangan Babe untuk mencari nafkah dan membahagiakan anaknya. Ah, melelehlah air mata.

Ayah dan Anak. Sejauh yang saya tahu, buku parenting yang mengkhususkan pada Ayah terbilang jarang ---atau saya yang jarang membacanya? Jadi, saat buku ‘Semua Ayah Adalah Bintang’ berada di tangan, saya cukup excited untuk mulai menekuni isinya. Beruntung saya mengawalinya dengan mendengarkan cd audio-nya terlebih dahulu. Dan memang keputusan yang cukup tepat karena mendengar Bunda Neno bertutur dengan gaya teatrikalnya, membuat saya lebih menghayati tentang betapa pentingnya peran ayah. Walaupun ternyata isi cd audio sendiri menyuarakan beberapa artikel dari buku.

Coretan yang ada di dalam buku ini kurang lebih berisikan curahan dan impian hati seorang Neno Warisman dengan sosok dan peran Ayah dalam keluarga. Sosok ayah yang kerap ‘kalah sorot’ dengan ibu membuat Bunda Neno berkeinginan kuat untuk mengangkat tingkat-penting sosok ayah dalam mendidik dan membimbing generasinya, terkhusus di rumah. Salah satu yang artikel yang menarik adalah keinginan Bunda Neno untuk membuat sebuah kongres tentang ayah. Sebuah kongres yang berisikan sosok ayah, membahas tentang ayah, dan menciptakan ayah yang cerdas dan berakhlak. Walaupun impian tersebut mungkin terlalu tinggi, tetapi sebentuk kecil realisasinya telah dilakukan Bunda Neno dengan membuat acara berjudul 'D Magic Daddy' di sebuah radio di Jakarta Selatan.

Tidak hanya berkisar dengan impiannya, di buku ini juga memuat cerita keseharian dan kisah nyata tentang sosok ayah atau calon ayah yang ditorehkan dengan gaya bercanda dan santai. Sekali waktu pernah suami dari Bunda Neno ingin melakukan perubahan dengan menerapkan gaya hidup sehat pada keluarganya. Hampir semua dikritisi ---bahkan membuat penghuni yang lain senewen--- makanan harus sehat, tidak boleh ada makanan kemasan, teh pun tidak boleh yang berbentuk celup atau sachet, hindari mentega, dan banyak yang lain. Bahkan lucunya bentuk kloset rumah pun tak luput mendapat kritik.

Lain lagi dengan cerita putra Bunda Neno yang bernama Giffari. Saat dia dan adik perempuannya bertengkar, hingga sang adik mengurung diri dan menelungkup di atas sajadahnya. Bunda Neno mendorong putranya untuk menenangkan adiknya. Di sinilah dialog lucu antara Bunda Neno dan Giffari berlangsung, di mana gengsi lelaki Giffari yang tidak suka bersayang-sayang ria berusaha diredam dengan mengajak putranya yang telah berusia 14 tahun tersebut membayangkan kondisi ini sebagai latihan jika dia nanti memiliki istri hehehe…

Buku ini tidak menyuratkan penjelasan terperinci tentang sosok ayah yang ideal, tetapi lebih banyak mengajak pembaca untuk meresapi dan berkontemplasi lewat cerita dan kisah yang dikumpulkan Bunda Neno dalam bentuk esai. Sederhana tapi mengena. Yang perlu digaris-bawahi, walaupun sosok yang diangkat adalah ayah, tetapi buku ini juga sangat layak dibaca para wanita—ibu ataupun calon ibu--- yang nantinya bisa menjadikan buku ini sebagai referensi untuk membantu dan mendorong pasangan untuk belajar menjadi lebih baik.

Judul : Semua Ayah Adalah Bintang
Penulis : Neno Warisman
Penerbit : Progressio
Terbit : Juni 2009
Tebal : 134 halaman
Harga: Rp. 28.000

kunjungi: http://parcelbuku.com

Comments

  1. Duuuh ... mau banget buku ini. Saya adalah 'pencinta' Neno Warisman plus buku2nya. Berarti aku ketinggalan buku ini ya? Terbitnya sejak 2009?
    Trims ya. Mau hunting buku ini.

    ReplyDelete
  2. Mau tanya [mengacungkan tangan ....] Aapakah ini buku kedua Trilogi Opera Keluarga Neno Warisman? Ataukah ada yang lain lagi?

    ReplyDelete
  3. tadi salah baca kirain ayah adalah binatang... eh taunya Ayah adalah Bintang... dari judulnya dah mantap tuh, jadi pengen baca juga...

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?