“Memang susah mengubah Desi jadi cewek,” keluh Dini. [hal 45]
Tomboi. Cewek ndut yang jago silat ini sangat susah jika disuruh menjadi feminim. Bahkan Dini dan Tina, teman dekatnya, harus berjuang keras untuk sekedar membujuknya memakai jepit rambut. Dengan rambut yang setia dikuncir, Desi tetap menolak mentah-mentah segala isme yang disemburkan Tina setiap kali melihat gayanya yang maskulin.
“Cinta adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah seorang musuh menjadi seorang teman.” Pepatah Martin Luther King, seorang peraih Nobel Peace Prize ini, mampu menggambarkan perubahan Desi dengan tepat. Permusuhannya dengan kefeminiman berubah seketika saat Agung mulai membuat hatinya berdebar-debar.
Desi rela memakai rok putih berbunga kecil-kecil di bagian bawahnya, meminjam majalah Tina yang menjadi sumber isme-nya dan memakai jepit cantik yang dulu telah ditolaknya mentah-mentah, dan semuanya dilakukan demi Agung, cowok kelas IPA 3 selalu menampakkan lesung pipi ketika tersenyum. Walhasil sekelas heboh melihat perubahan Desi, “premannya udah jadi cewek.”
Ending cerita mudah ditebak, tetapi penyampaian penulis yang bernama sama dengan si tokoh, Desi Puspitasari, terasa pas dengan dunia remaja. Penggambaran kehidupan SMU terbilang seru seperti ketika berlangsung aksi menyontek dengan ketegangan dan ketrampilan para remaja di ujian latihan UAN atau saat mereka berhiruk pikuk dengan pertandingan bola antara kelas.
Girl-ism adalah 10 paham mengenai cara menjadi cewek sejati, tetapi sejauh yang dibaca, isme tersebut tidak disinggung dengan tuntas, malahan menambah isme-isme yang lain. Hal ini membuat cerita terasa kurang kuat. Bisa jadi cerita akan lebih menancap pada pembaca, jika lebih difokuskan pada Girl-ism itu sendiri.
Poin plus yang didapat dari buku ini adalah karakter Desi, yang memiliki kemampuan untuk memprioritaskan kegiatan sekolahnya yang bejibun. Karakter yang terbilang jarang, mengingat remaja hedon dan tak berkarakter semakin menumpuk.
Judul : Girl-ism
Penulis : Desi Puspitasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Pertama, 2009
Tebal : 205 halaman
ISBN : 9789792251364
Girl-ism. Cerita ringan yang kayaknya pas banget nih untuk konsumsi remaja hedon.
ReplyDeleteane cowok hehehe mungkin cocok buat temen slam yang tomboy...
ReplyDeletepenerbitnya gramedia ya mbak? coba henny search di gramedia-online ya..siapa tahu bisa dipesan antar :)
ReplyDeletekalo dah jatuh cinta pasti berubah hihihi....
ReplyDeletewah, ini tho novel yang dibaca temen mbak..??? penasaran. Tapi, Sinta dah review, gak usah baca dueh.. :)
ReplyDeleteReview mantap. Sangat bermanfaat, terutama bagi mereka yang rada tomboi. Nice post.
ReplyDeleteHalo mbak Shinta. Hehe, rasanya mungkin saya juga perlu buku ini. Nice review.
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletewao menarik mba Sinta,,
cerita sicewek tomboi,yg disuruh feminim,,
coba dekat mba Sinta,,saya pinjam bukunya.
emang isme artinya apa yah?
ReplyDeletehehehehe...udah lama ga baca teenlit...
emmmm... cerita remaja yang cukup bagus nih mbak...
ReplyDeletewaow....... premannya dah jadi cewek, kyknya seru thu, ;)), cuma satu alasan, gara gara cinta, cinta merubah semuanya :), setuju banget!!
ReplyDeleteAkhirnya si preman sudah sadar akan jati dirinya.....setelah mendengar kata dari lawannya-S H M I L Y......>See How Much I Love You..........he..he..he..
ReplyDeletehalo nama saya agung
ReplyDeletetapi bukan agung dalam tokoh novel ini
kunjungna perdana ke blog sobatt..lam kenal..
ReplyDeleteHmmmm...segala sesuatu sepertinya memang tak ada yang abadi, segalanya bisa berubah...
ReplyDeleteKayaknya mending baca review kamu aja, Sin, daripada baca bukunya. hehehe...
ReplyDeletewaaaa tetanggaku ada yang tomboi neh
ReplyDeletesuruh baca buku ini aja ya
tengkyu
Apa kabar mbak...lama ya tak jumpa lagi?
ReplyDeletedesy Puspitasari adalah novelis yang produktif...
ReplyDeletesaya pernah baca bukunya yang berjudul 'KUTEMUKAN ENGKAU DISETIAP TAHAJUDKU',
saya jadi kepingin baca secara lengkap yang ini juga.
adik ku harus baca nih kyknya.. hoho
ReplyDeleteakhirnya sin, ganti juga themesnya. bagus juga kok. smgt!!
ReplyDeletekayaknya bukunya enak dibaca nih...
ReplyDeletebacaan ringan sepertinya tapi isinya dalem..