
Peristiwa yang berujung dengan pembantaian berdarah atas orang-orang “berlabel” PKI atau pun orang yang tak sengaja sedarah dengan mereka, ini cukup menggemparkan dunia. Pada kala itu, tahun 1965, merupakan momen di mana PKI dianggap sampah, pemberontak yang berjiwa keji sekaligus dalang dari terbunuhnya 6 jenderal Angkatan Darat, seorang ajudan dan Ade Nasution, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun. Bagi kita yang pernah hidup di era 90-an, pasti tahu bagaimana warga Indonsia dicekoki dengan dongeng sejarah yang dipermak lewat film G30S-PKI yang selalu tayang tiap tahunnya pada hari menjelang perayaan kesaktian pancasila. Bahkan supersemar, surat penyerahan jabatan dari Soekarno kepada Soeharto, hanyalah cerita kosong hasil rekayasa manusia no.1 di dalam tubuh TNI, Soeharto. Dengan tujuan untuk menjatuhkan Soekarno yang memang dalam kondisi “sendirian” dan sekarat. Di kemudian hari, mulai tersingkap borok-borok sejarah berupa penyelewengan sejarah dan adanya campur tangan pihak luar, CIA.
Peer Holm Jorgensen, pria kelahiran Denmark, mencoba untuk menuliskan keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S-PKI di sela-sela kisah cinta dan persahabatan dengan segala konfliknya. The Forgotten Massacre bercerita tentang seorang pemuda 19 tahun, Kasper, yang bertugas sebagai tukang masak pada beberapa kapal. Berlabuhnya kapal di Tanjung Priok mempertemukannya dengan Nadia. Kehadiran cinta pun tak mampu ditepis Kasper teruntuk gadis blasteran Belanda-Padang ini. Namun, selayaknya kisah cinta yang penuh keraguan membuat cerita cukup berliku-liku karena pembaca diajak mengikuti perdebatan batin antara dua tokoh tersebut yang masing-masing telah memiliki tambatan hati.
Mengingat latar cerita adalah tragedi G30S PKI, penulis menyelipkan bagian kisah Ed Rossen sebagai pejabat CIA yang menggenggam kunci keterlibatan CIA pada peristiwa yang juga menjadi detik kejatuhan Soekarno dari kursi pemimpin. Soekarno yang dianggap orang yang cukup berbahaya bagi Amerika dan sekutu, karena keberaniannya menantang dan menjadi salah satu pelopor terbentuknya gerakan non blok, dirasa harus segera ‘dimusnahkan’ dan caranya dengan menggunakan tangan orang ‘dalam’. Bagian cerita yang dipenuhi dengan selipan-selipan dan intrik sejarah yang sangat menarik, tetapi sayangnya bagian ini hanya terasa seperti “sampingan” cerita, karena pembaca akan lebih banyak diajak untuk menekuni kisah cinta dan persahabatan dari Kasper dan Nadia.
Cerita tidak hanya berlatar tempat di Indonesia, tetapi juga tempat kelahiran tokoh yaitu Denmark, yang dituturkan lewat kenangan masa kecilnya.
Penulis kelahiran 1946 ini, menuturkan tumpukan keresahan dan kritikan atas pemerintahan lewat tokoh Kasper dan Nadia. Banyak pertanyaan di benak Kasper tentang kolonialisme, mengapa perbedaan warna kulit menjadi masalah, mengapa keserakahan terus merasuki jiwa para penguasa dan semua keresahan tersebut disebutkan berulang kali hampir di setiap bab. Akibatnya, cerita terasa bertele-tele dan menyebabkan pembaca beberapa kali harus merehatkan buku, sekedar meredakan rasa jenuh.
Judul Buku : The Forgotten Massacre
Penulis: Peer Holm Jorgensen
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penerbit: Qanita
Terbit: Pertama, Juni 2009
Tebal Buku: 450 halaman
ISBN: 9789793269986
Harga: Rp. 49.500 [setelah diskon 15 %]
***
Award Notes:
Alhamdulillah, akhirnya saya menulis resensi buku juga. Senangnyaaaaaaa!!! Niat awal meresensi buku The Forgotten Masscre, adalah demi mengikuti lomba yang diadakan Penerbit Mizan. Tetapi rupa-rupanya, saya tidak sempat menyelesaikan resensi sesuai jadwal, dan lagi bukunya tidak termasuk buku bagus menurutku. Jadi daripada saya mengindah-indahkan buku demi memenangkan lomba [sudah jadi rahasia umum, salah satu poin penilaian lomba resensi adalah nilai jual dari resensi tersebut], lebih baik tidak ikutan dan menuliskan resensi apa adanya.
Well, tak usah risau tak usah bersedih...jalani saja arah hidup sesuai adanya *DOH! NGLANTUR'E KUMAT!!*
eniwei, seperti biasanya, saya akan melampirkan award dalam setiap resensi. Kali ini aku bersuka cita menampilkan pemberian award dari Mbak Reni tring...tring... *kedipin mata goda in Mbak Reni*
Sebelumnya saya ingin berkicau sedikit tentang Bunda Shasa ini. Di antara deretan award yang masih tersimpan dalam 'lemari', hampir sebagian besar saya dapatkan dari Wanita asli Madiun ini *Bener kan Mbak? speyan tekan Madiun. Salah lak isin aku :P* Dua blog sekarang dijabani setiap hari olehnya, http://www.renijudhanto.com/ dan http://another-reni.blogspot.com/ atau ada lagi Mbak?
Senang berkenalan dengannya, kerajinannya ber-blogwalking membuatnya cukup terkenal di komunitas blogger, bisa jadi di depan Anda akan kesulitan untuk mendapatkan tanda tangannya dikarenakan keartisannya senantiasa mencuat ke arah puncak *oemji! sinta mulai hang egen!*
Salah satu yang saya sukai darinya adalah kegemarannya membaca buku *yes!! like me!!* sejauh yang saya lihat buku yang sering direview adalah buku bergenre motivasi, walaupun dia juga pernah berkata menyukai novel Agatha Christie. Bisa jadi kegemarannya membaca buku motivasi menjadi latar belakang kemampuannya dalam memotivasi sekaligus mengajak merenung lewat tulisan-tulisan. Senang bisa berkenalan dengan Mbak Reni, semoga tidak jemu untuk berkunjung ke blogku ^^v
Okey, cukup lah dipersekian kicauan kali ini, karena aku ingin membagikan 2 award ini kepada:
1. Achen
2. Brecia
3. Ducky
4. Sofia
5. Rachel
Selamat siang..setelah membaca komen mba di blog bang Radinal berupa kritik/saran, terus terang saya ingin berteman dengan mba. saya baru belajar menulis dan barangkali saya dapat saran atau kritik dari mba tentang apa yang saya tulis..hitung2 punya editor gratis...he..he. bila mba berkenan, mba dapat mengunjungi blog saya..http://hanyailusi.blogspot.com atau http://nhasan-capri.blogspot.com....terimakasih dan salam kenal.
ReplyDelete30S PKI..tar lg dunk..moga2 ga terjadi kudeta kaya gitu lagi yah..
ReplyDelete*salam kenal buat Bunda Shasa* uhuy makasi awotnya yeaah teh :)
Pagiii ...
ReplyDeleteResensinya bagus kok ... dan jujur. Jadi pengen baca nih, apalagi ada rahasia sejarahnya, meskipun kamu bilang cuma dikit.
Buat yang nerima award, selamat ya !
Aku udah lebaranan belom y di sini? Kayaknya belom dueh y..
ReplyDeleteY uwis, sekalian..taqabballahu minna wa minkum ya teh
maafin jika ada salah2 kata :)
lho tadi kupikir bukunya bercerita bukan tentang Indonesia
ReplyDeletemantap juga neh
sama mantapnya dengan award di atas
baca disore hari,mantap nambah pengetahuan
ReplyDeleteBWAKAKAKKAKAKKA!!! demen prinsipmu! sip sip sip!
ReplyDeleteAku lebih suka resensi di blog ini...
knock knock...
ReplyDeletetetehhhhh udah saya kerjain pe ernya... :))
lha bukan buku bagus tho menurut mbak sinta..
ReplyDeletetapi resensinya bagus kok... :)
Wha..buku ini pasti akan disukai suamiku..makasi ya buat reviewnya..
ReplyDeleteand selamat buat para penerima awardnya :)
buku yang bagus mbak... n' selamat juga buat awardnya...
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya saya bisa lagi membaca ulasan buku bermutu dari sini.
ReplyDeleteSukses selalu yah Shin...
oh yah, tagbook-nya barusempat saya kerja.... koment yah.
Mbak Sinta... Itu kan award yg udah lama banget aku bagiin..? Lho.., yg baru-2 kan banyak yg aku bagiin ke Mbak Sinta. DIkemanain semuanya... ? Hehehe...
ReplyDeleteOhya, bener kok mbak, aku asli Wong Madiun.. ^_^
Buku - buku yang Mbak Sinta resensikan bagus - bagus..
ReplyDeleteSangat cocok untuk orang yang kutu buku seperti saya ^^
Salam kenal ya~
lho..apik kok resensine... hehehehe... (iki pelajaran boso jowo opo piye ?... )
ReplyDeletewaduh..lali...
ReplyDeleteSelamat Idul Fitri, minal aidzin walfaidzin.
mohon maaf lahir dan bathin bila ada yang salah selama ini... (akeh yo salahe ? hehehe.. )
450 halaman coba? wuh..
ReplyDelete*perasaan ini komen repost hehe
met hari senin, met beraktifitas kembali
walah2 kok diriku gak tertarik ya mbak sama buku ini.... :D
ReplyDeleteMakasih review dan awardnya mbak, maab datangnya telat...Aku jarang mbaca pesan di shoutmix mbak, dan awardnya segera kupajang....
ReplyDeletemantabz ni keknya perlu baca sayah ;)
ReplyDeletehhmm mantap ulasannya mba
ReplyDeletekayanya buku yang menarik untuk dibaca yah ^^
ReplyDeletesalam sobat
ReplyDeletewah jadi pingin bukunya mba,,
seru dan tidak bosan karena menarik .
untuk AWARDnya selamat mba..
seperti biasa Siiip reviewnya, cuman bukunya cukup mahal ya, terus agak membosankan ya cerita buku itu...:-).....maab telat
ReplyDeletemalam embak....:-(
ReplyDeleteMemang Sin, menulis saat kita tak dibebani oleh hal-hal lain, dan murni pemikiran kita sendiri, biasanya itu yg paling bagus, karena kita enjoy waktu melakukannya.
ReplyDeleteHmm, menulis dengan hati hasilnya akan jauh lebih bagus mbak..
ReplyDeletekarena kita sedang nyaman dengan diri kita
Ya, kadang perlu juga membaca sedikit nukilan sejarah kita dari perspektif pihak luar, meski dari sebuah novel percintaan seperti ini. Senang membaca review yang jujur dan mantap ini.
ReplyDeletePosting bagus,salam kenal
ReplyDeleteSegera mencari bukunya. Eh, tapi covernya kok kayak gambar mas Legolas ya :D
ReplyDeleteSalam
wah, ini yang saya demen. seneng bisa tau resensi buku dari pecinta buku. jadi bisa buat bahan pertimbangan.
ReplyDeletesalam kenal ya! =)
boleh juga neh,,met kenal yah
ReplyDeleteMel kan keren,,,jadi pasti komen disini dech
ReplyDeleteudh gitu follow pula,,tambah keren dech
Ngebaca mesti ada rehatnya ya biar gak jenuh....
ReplyDeleteJadi pingin tau banyak ni, tentang isi buku ini...seberapa jenuhnya........kalo di baca
Hmm... Keren banget! Salam kenal ya :)
ReplyDeleteaku malah lebih seneng baca resensi yang jujur. jadi aku bisa mutusin untuk beli bukunya atau nggak dengan obyektif :)
ReplyDeletemasa sih klo kompetisi resensi harus bagus isinya? mustinya sinta pede dengan tulisan sendiri :) toh kalo ndak menanfg jg ndak rugi. aku tetep akan menganggap resensimu bagus :D
waloah tenrnyata gitu toh....
ReplyDeleteSintaaaa...kemana aja dirimu? Masih sibuk yah?? Aku punya bisnis baru loh..berhub dgn buku. Mampir yaa!
ReplyDelete