Yang Mungkin Terjadi Di Masa Depan

“Tanah dan air adalah sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan, tambang,….Air merupakan zat kehidupan di mana tidak satu pun makhluk hidup di planet bumi ini tidak membutuhkan air.”

Kalimat di atas aku kutip dari buku yang berjudul “Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air”. Buku yang dulu—jaman kuliah—tak pernah membuat saya betah untuk berlama-lama membacanya, tapi karena tuntutan profesi [cieee…] buku ini harus sering diubek-ubek.

Okey, balik ke topik!

Sumber Daya Alam, terutama tanah dan air adalah salah dua hal yang sangat urgent dalam kehidupan manusia. Dari buku yang ditulis Dr. Ir. Suripin. M. Eng, dijelaskan tentang kondisi sumber daya tanah dan air secara gamblang. Mulai dari pentingnya tanah dan air, kondisinya sekaligus usaha konservasi yang perlu dilakukan.

Sebenarnya sampai saya menulis esai ini, saya belum merampungkan buku yang satu ini. Hanya saja, lewat buku ini kepalaku jadi teringat serial “Maximum Ride” dan Kum-Cer “Vajra, Diamond In Every Heart. Kok Bisa? Hmmm…Sebelumnya saya jabarkan dulu masalah apa yang membuat ingatan saya sampai ke buku fiksi, sedangkan saat itu saya membaca buku bergenre ilmiah.

Dalam buku sumber daya dijelaskan tentang kondisi tanah dan air di bumi yang saat ini bisa dibilang dalam kondisi sakit. Sebenarnya kalau dihitung-hitung jumlah tanah dan air di bumi ini tidak pernah berkurang, tapi yang menjadi masalah adalah semakin menurunnya kualitas sumber daya tersebut.

Rusaknya keseimbangan tata guna lahan, menjadi salah satu faktor yang memperparah kualitas dari tanah dan air. Hutan yang seharusnya menjadi daerah pengikat sekaligus penyaring air, harus merasakan “sakit” karena penebangan serakah yang tidak mengenal batas. Selain itu banyak lahan kosong yang seharusnya untuk daerah tadah hujan mengalami alih fungsi menjadi daerah pertokoan.

Alih fungsi ataupun kerusakan ini membuat kandungan air dalam tanah berkurang. So, terjadi erosi/longsor di mana-mana. Tidak berhenti disitu, efek longsor selain dapat menimbulkan korban jiwa, juga dapat menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas air. Hal ini dikarenakan banyaknya tanah yang tererosi mengandung eutrofikasi---zat-zat mineral seperti Nitrogen dkk---yang membuat air mengandung zat-zat yang tidak seharusnya ada dalam air.

Penjabaran di atas hanyalah gambaran kecil tentang menurunnya kualitas tanah dan air, yang seringkali adalah akibat ulah rakus manusia. So, apa hubungannya dengan 2 buku fiksi tadi?

Well, masalahnya di sini, menurunnya kualitas tanah dan air semakin diperparah dengan pembengkakan jumlah penduduk. Hal ini lah yang seketika membuat kepalaku teringat dengan cerita dalam dua buku fiksi tadi.

Dalam buku “Vajra, Diamond in The Heart” terdapat satu cerpen yang berjudul 2106. Sesuai dengan judulnya, seting waktu yang diangkat dalam cerita adalah tahun 2106 dimana semua sudah terlihat sangat canggih. Salah satu kecanggihan di zaman itu adalah kemampuan manusia dalam melakukan cloning. Salah satunya dengan meng-kloning bahan makanan ataupun ternak, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin meningkat jumlahnya.

Sedangkan, dalam serial Maximum Ride bercerita tentang adanya sebagian komunitas manusia—yang disebut jas putih--yang ingin memusnahkan sebagian besar manusia. Hal ini dilakukan karena semakin berkurangnya persediaan tanah dan kebutuhan hidup, untuk menampung jumlah manusia yang juga semakin membengkak.

Dari dua buku fiksi itu, aku seperti dipertontonkan beberapa kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan akibat kerusakan ekosistem dan alih fungsi yang tidak bertanggung jawab. Dan dari kacamataku, masa depan yang cukup mengerikan dan haus darah akan mungkin terjadi jika manusia tak segera menyadarkan dirinya tentang kondisi alam saat ini. So, apa yang terjadi pada masa depan sangat dipengaruhi atas apa yang kita lakukan saat ini. Save Our Earth!

Comments

  1. wah sayang cuman cerpen ya..
    coba kalo beneran bisa dikloningkan
    makanan, hewan, asal jangan manusia aja
    he..he

    ReplyDelete
  2. Tik, di cerpen itu manusia juga di kloning euy, tapi ada batas disfungsinya :D

    ReplyDelete
  3. buku itu mngkin menyampaikan pesan moral kepada pembacanya agar benar2 save our earth..... boleh pinjam bukunya ngga..?? hehehehe

    ReplyDelete
  4. buku yang mana?
    pelestarian SD Tanah dan Air dapet minjem, maximum ride 1-3 dapet nyewa...cuman vajra itu doank yang punya gw, dan reviewnya dah baca blum? agak gak seru

    ReplyDelete
  5. Setuju... save our earth !! Kalau tdk dimulai dari sekarang, kapan lagi ??

    ReplyDelete
  6. ngeri ya..kalo emang benar terjadi pengkloningan pd manusia... menyalahi hukum penciptaan Sang Khalik. Apa ini tanda2 mo kiamat ya?..
    *nepuk jidat n geleng2 kepala*..

    ReplyDelete
  7. Aku juga pernah baca cerpen di majalah Annida tentang masa depan gitu. Nggak ada air, manusia satu-satu mati karena sengatan panas dan kekurangan cairan. Hiyyyy... TANAM POHON SEKARANG JUGA! DUKUNG GREENPEACE! TOLAK KONVERSI HUTAN LINDUNG! HUKUM PARA KORUPTOR! (LHO?) Iya sih, soalnya para pejabat itulah yang menjual hutan lindung Indonesia demi uang. Hiks hikss...jadi inget kebun di belakang rumah yang sekarang jadi perumahan mewah. Rasanya pengen bawa buldozer dan meratakan rumah-rumah itu dengan tanah, supaya pohon sawo itu bisa kutanam dan kunaiki. (tarzan kali!)

    ReplyDelete
  8. yah, selala rencana tata ruang kota berubah menjadi tata uang kota, segalanya tak akan cepat berubah

    ReplyDelete
  9. Tumben kamu jadi serius gitu, Sin? Tp gpp lah for the sake of our beautiful earth!

    ReplyDelete
  10. Dibuat aja manusia yang anti lapar

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?