Kekuatan Ketu7uh


Judul: Kekuatan Ketu7uh
Penulis: Sinta Yudisia
Penerbit: Beranda Hikmah
Cetakan: Pertama, Oktober 2004
Tebal: 315 halaman

Dengar tentang orang yang memiliki kemampuan merasakan atau melihat hal ganjil di sekitarnya, yang biasa disebut indera keenam saja aku sudah takjub. Apalagi saat melihat buku bersampul “mistis” ini memberikan kisah dengan tokoh yang memiliki indera ketujuh. WOW!! Indera yang gimana lagi tuh?

Age adalah pemuda yang memiliki indera yang mampu melihat masa lalu dan masa depan seseorang sekaligus mampu mengendalikan nasib seseorang, yang dia ketahui nantinya sebagai indera ketujuh. Age sendiri hanyalah anak jalanan yang kesehariannya bergumul dengan sampah. Keseharian sebagai pemulung adalah salah satu alternatif Age untuk tetap bisa bersekolah. Syukurlah kemiskinan dan kepedihan tidak membuat Age mengambil “jalan pintas” karena Age memiliki sosok Ibu yang sangat tegar dan selalu menanamkan agama kepada putranya,

Sinta Yudisia, menceritakan sosok Age dengan semangat yang patut diacungi jempol, sosok pemuda yang saya rasa sangat mampu menaklukkan kehidupan, walaupun tanpa memiliki indera ketujuh. Tapi, Mbak Sinta tidak menggambarkan “kehebatan” tokoh Age dengan muluk. Khilaf pun terjadi pada saat dia harus masuk ke dunia judi untuk membantu istri Simon.

Indera ketujuh ini mulai dirasakan Age semenjak



dia memimpikan Simon, teman jalanannya dalam kondisi bersimbah darah. Dan beberapa waktu kemudian Simon ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Age mulai merasakan ada hal ganjil yang mengendap dalam tubuhnya. Sampai datang Sentot yang ternyata mampu menjawab ada apa dengan diri Age. Kekuatan Age adalah kekuatan mampu memjadikannya sebagai sosok penguasa, pengendali manusia, dan kekuatan yang bisa membuatnya kaya raya.

Sebenarnya dalam buku ini, terdapat dua plot yang mengalir bersamaan. Plot Age dan Ki Gede, seorang pembuat keris yang berusaha menaklukkan makhluk yang mendekam dalam dirinya di pesantren milik Ustad Burhan. Tapi, kedua plot yang hanya dihubungkan oleh Pak Gatot, terasa seperti dipaksakan. Selain itu, ending pun terkesan terburu-buru, malah lebih banyak berputar pada pertemuan-pertemuan Sentot dan Age yang membuat cerita berjalan lambat. Belum lagi banyak tokoh-tokoh yang menggantung dan mubadzir seperti Clara. Bagaimana Sentot menghadapi Dicky, si bos “mafia”? Bagaimana Alya mengobati pedihnya melihat Wanda kakaknya kecelakaan? Atau bisa jadi tanda tanya akan dilanjutkan Ketua FLP Jatim periode 2008-2010 dalam sekuel “Kekuatan ketu7uh”, Who knows?

Comments

  1. Waahhh...jd tertarik untuk baca nih, ada e-book nya gak? :D

    ReplyDelete
  2. hehehehe...sejauh ini sih blum ada mbak :P

    ReplyDelete
  3. seru juga nih baca kisah spt ini.

    ReplyDelete
  4. ada kekuatan hebat kaya langit ke7,salam kenal ya

    ReplyDelete
  5. @mbak fanny
    lumayan sih mbak, cuman kadang gak bsia diterima ma akal :D

    @mas/mbak eka
    hehehe...gitu yah?

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?