Kutukan Pitopang


Judul: Kutukan Pitopang
Penulis: Maya Lestari Gf
Editor : Melvi Yendra
Penerbit: Beranda Hikmah
Cetakan: Oktober 2004
Tebal: 186 halaman

phi yang kau kagumi itu adalah sebuah refleksi dari keberadaan Tuhan di alam semesta ini” [hal 128]

Wonderbride terpana dengan penjelasan Hameed tentang keberadaan phi yang dianggap menunjukkan eksistensi Tuhan. Seorang atheis dan ilmuwan yang sangat mempercayai segala yang absolute, akan sangat sulit menerima keberadaan Tuhan. Itulah yang saat ini dirasakan Wonderbride.

Selama ini Wonderbride sangat menyanjung-nyanjung phi. Namun, phi juga lah yang mengantarkannya pada suatu pemikiran bahwa segalanya pasti kembali ke titik nol atau awal. Seperti balon yang mengalami peningkatan daya renggang akibat ditiup terus menerus dan akhirnya DOR! meledak, habis! tiada! NOL! Seperti itu juga phi, 22/7 atau 3.142857142857142857..... Perhatikan enam angka di belakang tanda koma. Enam angka itu lah yang akan terus berulang, yang memperlihatkan angka-angka tersebut akan selalu kembali lagi ke awal.

Begitu juga dengan dunia, tempat Wonderbride berpijak. Dunia yang suatu saat akan hancur dan kembali ke tiada. Pertanyaannya, kemanakah manusia saat itu? Sebuah kenyataan yang membuat keatheisan Wonderbride terancam oleh hal yang sangat dia cintai dalam matematika, yaitu phi.

Kisah di atas adalah salah satu dari kumpulan cerpen Maya Lestari Gf yang terangkum dalam buku berjudul Kutukan Pitopang. Dengan kesederhanaan bahasa, Mbak Maya menuangkan kisah-kisah yang sarat makna.

Miss Marsha, sedikit banyak aku merasakan apa yang ada di kepala dosen kalkulus yang tomboi ini. Standar penilaian masyarakat terkadang memberi beban terhadap sosok jilbaber. Standar penilaian yang selalu mengidentikkan jilbaber dengan kelembutan, kebaikan dan segala kepositifan selayaknya dewa-dewi tanpa dosa. Sebuah "beban" yang disikapi dengan baik oleh dosen yang hobi bergaya ala koboi. Cerita dosen tomboi ini diangkat Mbak Maya dengan tegas tapi tak lupa menyelipkan unsur humor.

Seperti cita-cita penulis yang ingin melahirkan karya-karya berkualitas dan mampu mendidik pembaca, cerpen-cerpen dalam buku ini menyelipkan berbagai pelajaran hidup yang tersampaikan secara jelas. Selain Phi dan Kutukan Pitopang, masih ada 8 cerpen lagi yang masing-masing diharapkan penulis dapat menjadi guru bagi pembacanya.

Comments

Post a Comment

What Do You Things?