Judul: TIKIL, Titipan Kilat: Kami Antar, Kami Nyasar
Penulis: Iwok Abqary
Penerbit: Gagasmedia
Cetakan: Pertama, 2008
Jangan ditanya deh tentang betapa pentingnya jasa pengiriman di era-era sekarang. Liat aja, semakin meningkat kesibukan para penghuni bumi, dan semakin hitsnya “Time is money” membuat jasa pengiriman barang sangat-sangat dibutuhkan. Hasilnya…berhamburanlah jaskir [jasa kirim] memenuhi bumi nusantara. Persaingan pun menjadi “buah” dari banyaknya jaskir yang muncul. Nah…bersiaplah, siapa yang kuat dia yang menang, siapa yang lemah dia yang pingsan.
Di tengah-tengah kehebohan persaingan yang menjerit-jerit, satu Jaskir tampak bersiap dilempar ke kotak berlabel lemah. TIKIL [titipan kilat], nama Jaskir yang saat ini sedang dalam kondisi “sekarat”. Koq bisa?
Sebenarnya TIKIL gak jauh beda dengan Jaskir yang lain. Trus, koq sekarat? Yaaaaa….gimana gak sekarat kalo kantor berisi orang-orang gokil bin kacau kombinasi lemot. Lilis, si resepsionis yang hobi ngikik kayak kuntilanak; Mang Dirman, kurir yang harus rela punya paha segede tales, karena nganter segala titipan pake sepeda, Dasep, kurir pembalap yang kena kutukan [never day without tabrakan!!] ditambah Kusmin yang setiap saat bisa berubah menjadi power-ranger. Sudahkah? No...no..no…masih ada si bos yang gak kalah “mengerikannya”, Pak Pri, bos yang hobi “meracuni” karyawan dengan masakan-masakan ajaibnya.
So…Apa Tikil akan berakhir mengenaskan? Trus… nasib Lilis, Dasep, Mang Dirman dan Dasep gimana? Trus…trus…solusi dari Pak Pri?? Pertanyaan yang akan kejawab kalau baca nih buku [promosi abees!! ^_^v]
Sesuai dengan label nih buku yang bertuliskan “komedi cinta”—walaupun porsinya gak terlalu banyak---Penulis menyajikan kisah cinta yang unik antara Lilis dan Bowo, pria yang setiap saat selalu dipanggil Mas Adjie oleh Lilis. Why? Hmmm…
Tapi….ada sedikit bagian cerita yang menurut peresensi cukup membingungkan, saat tiba-tiba muncul tokoh istri Pak Pri datang ke kantor. Kenapa? Ada apa? Kaitan dengan rangkaian ceritanya? Tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Well, lepas dari sedikit kebingungan peresensi, buku bersampul khas Jaskir ini juga memberi warna indah berupa semangat untuk bangkit, solidaritas dan kreatifitas gokil tapi menguntungkan. Eniwei, gak lupa sebuah kejutan yang bisa dikatakan sebagai inovasi baru di dunia jaskir [jasa kirim] dihidangkan penulis dengan cerdik.
So…dijamin nepuk jidat “ngeladeni” kekacauan yang memenuhi TIKIL.
Penulis: Iwok Abqary
Penerbit: Gagasmedia
Cetakan: Pertama, 2008
Jangan ditanya deh tentang betapa pentingnya jasa pengiriman di era-era sekarang. Liat aja, semakin meningkat kesibukan para penghuni bumi, dan semakin hitsnya “Time is money” membuat jasa pengiriman barang sangat-sangat dibutuhkan. Hasilnya…berhamburanlah jaskir [jasa kirim] memenuhi bumi nusantara. Persaingan pun menjadi “buah” dari banyaknya jaskir yang muncul. Nah…bersiaplah, siapa yang kuat dia yang menang, siapa yang lemah dia yang pingsan.
Di tengah-tengah kehebohan persaingan yang menjerit-jerit, satu Jaskir tampak bersiap dilempar ke kotak berlabel lemah. TIKIL [titipan kilat], nama Jaskir yang saat ini sedang dalam kondisi “sekarat”. Koq bisa?
Sebenarnya TIKIL gak jauh beda dengan Jaskir yang lain. Trus, koq sekarat? Yaaaaa….gimana gak sekarat kalo kantor berisi orang-orang gokil bin kacau kombinasi lemot. Lilis, si resepsionis yang hobi ngikik kayak kuntilanak; Mang Dirman, kurir yang harus rela punya paha segede tales, karena nganter segala titipan pake sepeda, Dasep, kurir pembalap yang kena kutukan [never day without tabrakan!!] ditambah Kusmin yang setiap saat bisa berubah menjadi power-ranger. Sudahkah? No...no..no…masih ada si bos yang gak kalah “mengerikannya”, Pak Pri, bos yang hobi “meracuni” karyawan dengan masakan-masakan ajaibnya.
So…Apa Tikil akan berakhir mengenaskan? Trus… nasib Lilis, Dasep, Mang Dirman dan Dasep gimana? Trus…trus…solusi dari Pak Pri?? Pertanyaan yang akan kejawab kalau baca nih buku [promosi abees!! ^_^v]
Sesuai dengan label nih buku yang bertuliskan “komedi cinta”—walaupun porsinya gak terlalu banyak---Penulis menyajikan kisah cinta yang unik antara Lilis dan Bowo, pria yang setiap saat selalu dipanggil Mas Adjie oleh Lilis. Why? Hmmm…
Tapi….ada sedikit bagian cerita yang menurut peresensi cukup membingungkan, saat tiba-tiba muncul tokoh istri Pak Pri datang ke kantor. Kenapa? Ada apa? Kaitan dengan rangkaian ceritanya? Tidak ada penjelasan lebih lanjut.
Well, lepas dari sedikit kebingungan peresensi, buku bersampul khas Jaskir ini juga memberi warna indah berupa semangat untuk bangkit, solidaritas dan kreatifitas gokil tapi menguntungkan. Eniwei, gak lupa sebuah kejutan yang bisa dikatakan sebagai inovasi baru di dunia jaskir [jasa kirim] dihidangkan penulis dengan cerdik.
So…dijamin nepuk jidat “ngeladeni” kekacauan yang memenuhi TIKIL.
Hi Sinta,salam kenal...makasih ya udah mampir en nongkrongin blog aku..:p wah Kang Iwok pasti seneng banget tuh bukunya banyak yang ngereview..hehhe
ReplyDelete