
"knapa ya, saia itu paling ilfil ama buku yg jelas-jelas "numpang" beken dr produk luar (misal e'pliss, new emon, tuilet, deesbe)...dr cover dan judul aja udah plagiat High School Musical, kan? kayak gini penulis+penerbit perlu ijin nggak sih? melanggar hak cipta nggak sih?"
Nah, aku sebagai manusia awam agak bingung jawabnya. Awalnya berpikir, kayaknya sih emang gak perlu ijin, tapi kalau masalah pelanggaran hak cipta, aku gak tau. Sempat numpang tanya ke Mbak Rini, dan jawabannya pun tak jauh berbeda.
Sebenernya fenomena "numpang" keren emang lagi hits. Banyak juga buku yang memarodikan buku yang sudah terkenal, seperti Ayat Amat Cinta, E'pliss, New Emon, Tuilet, The Da Peci Code, Maryam Ah Kapok, dan juga buku yang saat ini sedang kubaca, Gokil School Musical.
Jujur, aku masih kurang tau, apakah buku-buku ini hanya sekedar memplesetkan judul saja atau juga isinya karena aku belum pernah membaca buku-buku tersebut. Karena buku yang sekarang kubaca pun masih sebatas bab 1, jadi aku pun gak bisa menyimpulkan apakah isinya memplesetkan cerita "High School Musical".
Apakah mereka ber-"plagiat"? mungkin sementara ini aku bisa berkata, mungkin iya, tetapi sebatas ide. Nah, kalau sudah berbicara tentang ide, sepertinya sangat wajar jika ber-"plagiat", karena munculnya ide selalu diprakarsai dari apa yang sebelumnya sudah ada. Permasalahan plagiat masuk kategori berat apabila, eksekusi ide tersebut sama, dalam arti isi, alur dan konflik sama/mendekati sama dengan cerita yang asli.
Entahlah, apakah cuap-cuapku di atas bisa diterima. Sekarang, bagi siapa pun yang mungkin bisa menyanggah atau memberi tambahan, amat sangat diperkenankan ^^
kunjungi: http://wisata-buku.com
numpang tenar/membonceng ketenaran, biasanya kalau ada cerita yang terkenal terus dikuti oleh orang lain dengan membuat judul yang hampir sama atau mirip gitu lo
ReplyDeleteDi negara kita, kayaknya hampir semua yang bisa dibajak pasti dibajak. Entah ditiru, entah diplagiat.
ReplyDeleteNggak yang barang2, nggak yang tulisan.
Di pasaran jauh lebih banyak yang nggak asli ketimbang yg asli.
Sampai2 alat tulispun, hampir 100% bajakan. Apalagi di kota kecil, nyari yg asli susahnya minta ampun.
Sebagai contoh misalnya pensil 2B. Di toko2 kecil kebanyakan barang tiruan yg jauh dari standar.
Nah kalau tentang tulisan atau buku saya sendiri nggak jelas batasannya. Kalau mbajak memang jelas, tapi kalau numpang beken memang orang mudah berkelit.
Akhirnya kembali ke hati nurani kita.
Kalau hati nurani saya sendiri (bukan dari sisi hukum) saya berpendapat sangat2 numpang!!!
aku pribadi sih kurang gitu suka baca buku ini, tapi kl emang bener" menghibur, mungkin suatu saat harus baca juga XD
ReplyDeleteEmang selama ini bajak membajak sudah jadi hal biasa bagi bangsa kita... Sayang sekali... :(
ReplyDeleteMencari barang yang 'asli tapi palsu' di Indonesia gampang ya mbak..? *sedih*
ReplyDeletetp kalau bajak buat sendiri gimana ?
ReplyDeletecontoh sistem operasi yang harga aslinya sampai jutaan gimana tuh??
kalo menurut saya inspirasi itu boleh darimana aja, mau diambil dari nama plesetan holywood, toh nanti yang menentukan buku bagus atau tidak tetap ada di isi buku tersebut :)
ReplyDeleteKalau untuk judulnya saja barangkali karena si pembuat buku kurang pd sehingga memplesetkan judul yang sudah ngetop sebagai trik menarik minat pembaca, tapi kalau judul dan isinya sekaligus yang ditiru...wah sungguh terlalu...!!
ReplyDeleteyang penting isinya harus orisinal...
ReplyDeletegak melanggar hak cipta dong. itu kan beda. cuma plesetan
ReplyDeleteitu namanya Epigon, klo gak salah lo
ReplyDeletebtw book maniac bener kamu, aku aj baru mulai baca buku satu aj, kamu udah resensi beberapa buku dalam seminggu. Boleh tanya gak, kegiatan harianmu cuma baca buku doang ya, jadi pengen ni kebanyakan waktu luang hehehehehe
~mupengmodeon~
PS: Selimut Debu by Agustinus Wibowo udah kebeli tapi belem sempet baca qqqqqq. Salam kenal ya ;=)
Yang protes itu adalah orang-orang yg tidak punya rasa humor karena sok serius dan sok pintar biar dianggap berwibawa.
ReplyDeleteJudul dan Ide tidak dilindungi oleh Hak Cipta. Jadi meski sama, bukan sebuah plagiat.
Dulu Project P dituntut karena plagiat musik. Memang benar lirik lagunya parodi, tapi musiknya sama dgn yg asli. Sesuai dengan hak cipta musik, kalau sama persis 9 bar, tetap dianggap plagiat.
Kalau buku parodi mana ada yg sama isinya. Kalau sama berarti bukan plesetan lagi.
Salam.