Alice (not) in Wonderland


Alice [not] in Wonderland bukan plesetan dari karya Lewis Carol yang berjudul sama, tanpa “not”. Buku ini berbentuk diary yang ditulis oleh Alice, bocah berusia 13 tahun, yang memiliki daya pikir yang kritis dan meluap-luap. Sejak kecil Alice “dididik” dengan sedikit unik oleh orang tuanya. Mereka mengenalkan buku The Hobbit sekaligus membuat Alice selalu berpikiran bahwa dirinya adalah Hobbit, serta mengajarkan menari dan menyanyi di atas meja.

Ketika hari pertamanya menginjak kaki di TK, Alice dikenakan kostum Hobbit oleh ibunya. Alice melangkah dengan percaya diri dan selalu mengatakan dirinya Hobbit setiap temannya bertanya namanya. Akibatnya Alice menjadi sasaran ejekan teman sekolahnya. Celaan teman-temannya terus berlanjut hingga terjadi tragedy besar yang berujung dengan kemarahan Mama yang menyebabkan Alice keluar dari sekolah dan kembali untuk belajat di rumah. Semakin lengkaplah “kekelaman” masa kecil Alice.

Setelah 10 tahun menjadi pelajar didikan rumah, Alice didaftarkan menjadi anggota Klub Remaja Masa Transisi dan bertemu dengan Bob, si Raja Kematian, sebutan dari Alice saat melihat kostum Bob yang tidak pernah meninggalkan warna hitam. Bob, seorang konseling yang sering ketakutan jika tidak dapat memberikan yang terbaik untuk Alice. Hampir setiap pertemuan Bob selalu berusaha memberikan solusi atau nasihat yang didengarkan Alice dengan tenang demi membuat Bob dapat merasa dirinya berguna.

Cara berpikir Alice yang cenderung menyalahkan dan negatif membuatnya bercita-cita untuk menjadi seorang kritikus radikal yang sangat dihormati. Profesi tersebut dianggapnya dapat mengeluarkan aura negatif yang dimilikinya. Walaupun terlihat aneh, Alice adalah anak yang dapat melihat ke depan dan memampu merencanakan dengan baik apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan cita-citanya. Memiliki ibu seorang hippies seringkali membuat Alice mengalami stress dan selalu berusaha menghindar setiap kali ibunya mulai mengajaknya ke toko-toko hippies atau memperkenalkannya dengan komunitas hippiesnya.

Selain ingin menjadi kritikus radikal. Alice memiliki daftar cita-cita yang ingin dicapainya tahun ini
1. Memutuskan jalur karir unik dan inovatif,
2. Perbanyak kontak dengan orang-orang yang bukan anggota keluarga,
3. Belajar nyetir!
4. Mulai cari co?
5. Bikin artikel remaja ala teori-teori Einstein yang membandingkan remaja dengan kelompok ayam yang sebaya,
6. Ngelahap abis seri LORD OF THE RINGS, demi membuktikan membaca The Hobbit di usia 4 tahun bukan sesuatu yang aneh,
7. Ganti gaya!
8. Kembali menginjakkan kaki ke sekolah,
9. Menjadi feminis pemula.

Ibu seorang hippies, ayah yang membuat bendel jadwal kegiatan ketika Aubrey menginap di rumah Alice dan adik, McGreroy yang begitu mencintai ikan-ikannya, menjadikan keluarga ini menjadi begitu eksentrik.

Di usianya yang ke-13, Alice mulai menyukai eksistensi dan perlakukan yang special untuknya walaupun itu hanya didapatnya ketika wajahnya babak belur dihajar Linda sembari menunjukkan pada orang-orang betapa merananya. Bahkan ketika memarnya mulai lenyap keinginannya untuk mempertahankan “keeksistensian” dengan menggunakan melakukan special efek menggelapkan kembali memar lewat kosmetik milik ibunya.

Diari yang dipenuhi dengan kesinisan tetapi meledak-ledak. Cerita agak membingungkan karena cerita sering meloncat-loncat keluar dari alur. Tidak konsisten dalam penggunaan kata, di awal menggunakan kritikus budaya, tetapi di belakang kritikus cultural.

Judul : Alice (not) in Wonderland
Penulis : Susan Juby
Penerbit : Teraju
Tahun : Juli 2005
Genre : Teenlit
Tebal : 406 halaman
ISBN : 979-3825-04-9

kunjungi: http://wisata-buku.blogspot.com

Comments

  1. Alice [not] in Wonderland
    kayaknya asik juga tuh buat di baca

    ReplyDelete
  2. hihi, lucu nih keknya. anak masuk SD dikasih baju hobit?

    ReplyDelete
  3. kayanya buku gaya baru nih.. alias efek samping heheh

    ReplyDelete
  4. Maksih reviewnya mbak... aku suka dg covernya yg lucu hehehe

    ReplyDelete
  5. Sepertinya mbak Sinta seneng buku-2 yg sejenis ini ya..?

    ReplyDelete
  6. wow.. pasti si keren ..kayaknya daftar no 4 akan kulakukan juga hahahahah, ngga dink peace :P

    ReplyDelete
  7. jadi bukunya recomended gak..? *riwil* :D

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?