Habis Galau Terbitlah Move On

Judul: Habis Galau Terbitlah Move On

Penulis: J. Sumardianta

Penyunting: Iqbal Dawami

Penerbit: Bentang Pustaka

Cetak: Pertama, November 2014

Tebal: xxii + 330 hlm 

Bintang: 4/5

Harga: Rp. 63.000 (Diskon di www.parcelbuku.net)

Habiskan rasa GALAU-mu, agar terbit matahari MOVE ON dalam pikiran dan hatimu.

Istilah 'galau' dan 'move on' sudah lama ngetren di dunia maya. Meski istilah-istilah itu paling sering diungkapkan para remaja, kondisi kegalauan sebenarnya menimpa sebagian besar orang. Kejadian apa saja yang tidak cocok di hati atau tidak sesuai harapan, sering menerbitkan rasa galau. Meluasnya istilah ini, digunakan dengan cerdik oleh penulis, dan editor, sebagai judul buku. Pilihan yang membuat buku tampak eyes catching, meski bahasan buku secara garis besar adalah mengubah hal/pikiran negatif menjadi sesuatu yang positif, permainan sudut pandang.

Seperti judulnya, penulis mengajak kita melihat kegalauan/ hal negatif dengan cara pandang move on/ positif. Tema how to seperti ini sebenarnya sangat mudah ditemukan di toko buku, cari saja di rak-rak buku yang memasang label motivasi, pasti berjejer pilihan yang bisa diambil. Namun, yang menarik dari Habis Galau Terbitlah Move On adalah bagaimana penulis menyampaikan pemikirannya. 

Sebagai penikmat buku, saya menyukai ketika penulis memasukkan sebuah novel atau biografi tokoh dalam pembahasan. Tidak sekadar mengutip isi buku tapi juga membahas kaitan isi buku tersebut dengan tema galau-move on. Saat membaca tulisan dalam buku ini yang saya merasakan penulis memang sangat menyukai aktivitas membaca, dan ketika akan menuliskan sesuai cukup dengan menggali-gali kembali ingatan bacaannya untuk memperkuat tulisan. Gara-gara buku ini saya jadi penasaran dengan novel City of Joy. Satu lagi yang saya suka, adalah contoh kasus/ analogi yang digunakan hampir sebagian besar masih fresh dan saya belum pernah mengetahui sebelumnya.

Latar belakang guru yang suka menciptakan inovasi dalam metode mengajarnya ini, menarik, karena kecenderungan guru saat ini terlalu kaku dalam menerapkan kurikulum sekolah. Pemikiran tentang pendidikan pun lebih terasa kuat jika dibandingkan pemikiran lainnya karena penulis memperlihatkan praktek nyata dari pengalamannya bergelut sebagai guru PKn. Meski begitu buku ini tidak sepenuhnya membahas tentang pendidikan sekolah, tapi tetap fokus pada pendidikan diri, mengajak pembaca menjadi pribadi yang lebih baik... baik saja tidak cukup kalau yang lebih baik masih tersedia dan yang terbaik masih mungkin (h.293).

Banyaknya istilah 'berat' terkadang membuat saya sulit menyerap kalimat, meski secara garis besar masih bisa menangkap apa yang ingin disampaikan. Sepertinya, saya harus lebih banyak bergulat dengan kamus bahasa indonesia. hehehe...

Palu menghancurkan kaca, tetapi palu membentuk baja... Mental baja melihat palu sebagai peluang. Mentalitas kaca melihat palu sebagai ancaman (h.267)

GIVEAWAYS

2 (DUA) PEMENANG BUKU "HABIS GALAU TERBITLAH MOVE ON"

Pertanyaan:

Apa yang biasanya kamu lakukan untuk memberantas galau?

Aturannya:

1. Terbuka untuk semua yang berdomisili di Indonesia
2. Jawab pertanyaan di kotak komentar
3. Share link ulasan + giveaways buku Habiskan Galau Terbitlah Move On di akun twittermu. Jangan lupa mention @sinta_nisfuanna dan 3 temanmu, Hastag #HGTMO
4. Follow blog ini dengan mengisikan email aktifmu di kolom "Follow by email" di bagian bawah atau follow via bloglovin.
5. Giveaways berlangsung sampai dengan tanggal 02 Maret 2016
6. Pemenang dipilih oleh pemilik blog berdasarkan jawaban dari pertanyaan. Hasil keputusan tidak dapat diganggu gugat
7. Bila 48 jam setelah pemenang dihubungi, tidak ada jawaban, maka saya akan memilih pemenang baru.