Bakuman Vol. 1

Penerjemah: Arswini Rosita
Penerbit: M&C!
Cetakan: Pertama, 2013
Tebal: 192 hlm
Bintang: 4/5




“Selama nggak dapat slot serialisasi, mangaka itu sama saja seperti neet (pengangguran). Tak aneh seseorang ingin gantung diri, kalau keadaan neet itu berjalan sampai 7 tahun.” ~ Mashiro


Mashiro pesimis dengan dunia manga karena melihat kehidupan Pamannya yang berakhir dengan kematian. Takagi ngotot ingin berkolaborasi dengan Mashiro menjadi mangaka setelah melihat gambar di buku Mashiro. Kengototan Takagi tidak digubris oleh Mashiro karena prosentase kehidupan seorang Mangaka tidak menggiurkan.

Takagi tidak menyerah, hingga menemukan cara yang menyentil kelemahan Mashiro, yaitu Azuki. Meski Mashiro dan Azuki sama sekali tidak pernah ngobrol, tapi taktik Takagi malah berujung pada janji Mashiro dan Azuki untuk mewujudkan mimpi masing-masing. Seketika semangat Mashiro meningkat tajam dan berjanji akan menjadi mangaka. Saya benar-benar ingin tahu kelanjutan perjuangan Mashiro dan Takagi menjadi seorang Mangaka.

Selama ini saya hanya tahu komik jadi, tanpa tahu prosesnya bisa sedemikian panjang dan penuh perjuangan. Bakuman memperlihatkan aktivitas dunia manga, proses pembuatan sampai masuk editor; termasuk juga kehidupan penulis dan atau penggambar. Seru, lucu, sekaligus menambah pengetahuan, meski posisi hanya sebagai penikmat komik.


“Kata-kata Ryouma Sakamoto, ‘Kalaupun mati, biar dalam kehinaan sekalipun, laki-laki itu harus mati dengan terus maju ke depan.’”


Comments