Carrie

Aku menyesal untuk Carrie. Mereka melupakannya. Mereka menjadikannya semacam lambang dan lupa bahwa ia manusia, sama nyatanya seperti kau yang membaca ini, dengan harapan-harapan, impian-impian dan bla, bla, bla. Kurasa tak ada gunanya memberitahumu semua ini. Sekarang tak ada yang bisa mengubahnya dari sesuatu yang terbuat dari berita tercetak menjadi manusia utuh. Tetapi ia manusia, dan ia terluka. Lebih dari yang diketahui kita semua, ia terluka. (Surat Susan Snell h.139)
Menjadi seseorang yang tidak dianggap, bahkan kerap menjadi korban bullying di sekolah, membuat Carrie tak bisa menikmati masa remajanya. Tragedi Olahraga Berdarah bukanlah kejadian terparah yang dialami Carrie, tapi menjadi penyebab terungkit keresahan Momma yang dipendam sejak kelahiran Carrie. Kefanatikan dan rasa bersalah yang besar terhadap Tuhan membuat Momma memperlakukan Carrie dengan 'keras'. Pertaubatan dalam lemari gelap menjadi imbalan setiap kali Carrie melakukan kesalahan.

Prom menjadi titik nadir bagi Carrie. Kebahagiaan dan bayangan kenormalan masa remajanya pupus seketika saat guyuran darah babi menyambut terpilihnya Carrie sebagai Ratu Prom. Kekuatan pikiran yang selama ini dipendamnya, bobol karena kemarahan yang menumpuk. Ledakan amarah yang menjadi pelampiasan Carrie atas kesedihan dan penderitaannya. Kemampuan telekinesisnya menjadi mengerikan ketika tak hanya sekolah yang hancur tapi juga sebagian besar Kota Chamberlain yang dibumihanguskan oleh Carrie.

Pada awalnya, ada kebingungan membaca rangkaian cerita yang diselipi oleh potongan-potongan berita dan surat. Tapi, gaya penceritaan yang terkesan campur aduk ini malah menarik. Ketika sudut pandang  tokoh, wawancara, analisa ilmuwan dan selipan surat mengisi alur cerita, pembaca seperti diajak menyusun puzzle dan mengait-kaitkan cerita. Mungkin beberapa analisis terasa membosankan, seperti ketika membahas analisa biologis tentang pohon keluarga yang mempengaruhi gen telekinesis dalam diri Carrie, tapi minus tersebut terbayar dengan penggambaran karakter Carrie yang menciptakan empati pada pembaca.

Judul: Carrie
Penulis: Stephen King
Penerjemah: Gita Yuliani K
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetak: Kedua, Februari 2014
Tebal: 256 halaman
Harga: Rp. 37.600 (di www.parcelbuku.net)
Bintang: 3/5

Comments