Girl With Nine Wigs

Pinjam dari Mbak Novi
"Sebuah wig, bukan semata sekumpulan rambut. Wig membuatku berubah. Bukan saja wajahku yang tidak lagi sama, tetapi juga caraku sebagai wanita" [h. 53]
Wig seringkali dipilih untuk membuat penampilan lebih menarik. Dengan alasan yang sama, Sophie menggunakan wig untuk menciptakan wujud yang lebih segar dipandang. Namun, di samping itu, ada alasan yang lebih kuat mengapa Sophie sampai menggunakan sembilan wig dalam kesehariannya. Sophie mengidap kanker paru-paru. Keputusan melakukan kemoterapi berdampak besar pada kerontokan rambutnya.

Wig bagi Sophie bukan sekadar pemanis penampilan, tapi juga penguat jiwanya. Dirinya sangat tergoncang ketika mengetahui mengidap kanker. Pemikiran bahwa kematian hanya tinggal beberapa langkah sempat menghantui dan meluruhkan semangat hidupnya. Cancer holiday mewarnai hari-harinya dibarengi dengan pergantian dokter, perawat, obat-obatan, jarum suntik, kateter, cairan kemo, scan, operasi juga pengidap kanker yang lain.
"Entah apakah aku harus lega atau merasa takut. Aku tidak ingin organ dalamku diiris sepanjang dua puluh sentimeter, namun aku pun tidak ingin kehilangan kesempatan berjuang." [h.141]
Meski Sophie berkisah tentang hari-harinya bersama kanker, tidak membuat buku memoar ini jadi terasa sangat menyedihkan. Beberapa kali Sophie memandang hidupnya dari sisi positif lewat canda atau komentar-komentar lucu. Hanya saja, saya masih agak susah mengingat-ingat kesembilan karakter wig dan orang-orang yang silih berganti masuk ke kehidupan Sophie.

Judul: Girl With Nine Wigs
Penulis: Sophie Van Der Stap
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penerbit: Imania
Cetak: Pertama, Juli 2011
Tebal: 260 hlm
Bintang: 3/5

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. tak kira buku ini kayak sybil :) btw ini kisah nyata ya mbak?

    ReplyDelete
  2. hampir seperti sybil, tapi gak fokus dengan pergantian karakternya.

    Iya, ini memoar penulisnya

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?