Chairul Tanjung, Si Anak Singkong



Meski awalnya merasa menjadi korban iklan saat membeli buku Si Anak Singkong, saya tidak menyesal begitu menuntaskan kisah perjalanan hidup Chairul Tanjung [selanjutnya disebut CT]. Berawal dari dijualnya kain halus milik sang Ibu, CT ‘bangkit’ dan berhasil menggali potensi dirinya di usia 20 tahun. Kejelian CT dalam dunia bisnis terlihat saat dia memiliki ide mencetak buku asisten praktikum, peluang yang sebenarnya semua mahasiswa tahu, tapi terlewatkan begitu saja. Tawaran harga lebih murah daripada fotokopi berhasil menarik para mahasiswa untuk membeli dagangan CT, dari situ juga pamornya mulai dikenal dosen dan mahasiswa FKG UI, bahkan di luar fakultas tersebut.
“... hidup sebagai mahasiswa yang memiliki penghasilan sendiri sungguh indah luar biasa kala itu. Dunia cerah ceria laksana bulan tanpa terhalang awan di puncak purnama.”
Jaringan dan kepercayaan [h.11] adalah kunci sederhana CT dalam berbisnis. Kepribadiannya yang supel berhasil menciptakan jaringan yang luas dan kepercayaan yang besar dari berbagai pihak, juga berbagai bidang. Jujur, sebelum melihat iklan buku Si Anak Singkong di Trans TV saya sama sekali tidak mengenal sosok CT. Begitu membaca buku ini, saya cukup sering ber-wow ria melihat deretan usaha yang memang memiliki nama, seperti Bank Mega, Trans TV, dan Carrefour. Selain itu, ‘gerak’ CT tidak hanya seputar bisnis, dunia olahraga dan forum MUI merupakan salah dua bidang yang pernah ‘disentuh’nya. 

Sedikit minus ketika saya merasa ada bagian-bagian yang agak memperlihatkan kejumawaan. Ada bagian yang saya rasa bernada, “berkat saya acara/program tersebut berhasil.” Meski begitu, banyak kata-kata inspiratif dan semangat memotivasi pembaca untuk menjadi seorang wirausaha yang nasionalis. Komitmen beliau untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia, menjadi salah satu alasannya untuk terus bekerja keras dan menciptakan usaha-usaha di berbagai bidang.


Secara garis besar, perjalanan hidup Chairul Tanjung memang tidak lepas dari bagaimana beliau belajar dari masa lalu, bahkan hal tersebut sering disinggung dan ditekankan di beberapa bagian dalam biografi CT. Keyakinan CT pada potensi diri dan tak pernah melupakan amanah yang diberikan Sang Kuasa, menjadi pelajaran berharga bahwa segala keberhasilan tak pernah lepas dari ‘tangan’-Nya.


Judul: Chairul Tanjung; Si Anak Singkong

Penulis: Tjahja Gunawan Diredja
Penerbit: Buku Kompas 
Cetak: Ketiga, Juli 2012
Tebal: xvi + 384 hlm
Bintang: ***

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku atau Dagang Buku yuk! ::

Comments

  1. kalo baca buku biografis kayak gini, berapapun bintangnya tetap ada yang bisa diambil sebagai pelajaran :)

    ReplyDelete
  2. Setuju sama kalimat ini "Ada bagian yang saya rasa bernada, “berkat saya acara/program tersebut berhasil.”" Nice review :)))

    ReplyDelete
  3. Masih pikir2 baca buku ini....
    Kayaknya masih tumpah ruah dimana2..

    ReplyDelete
  4. entah kenapa belum tergerak untuk membaca buku ini... tapi kalau pun ingin membacanya saya rasa saya cukup meminjamnya...

    ReplyDelete
  5. Bullshit Book.
    Bener banyak orang yang percaya?
    Finished university in 1987, selama university struglling soal biaya, dan tiba tiba tahun 1990 sudah punya pabrik sepatu dengan order 160rb set?
    Duit dari mana? Really??? Bank? Bank mana yang mau meminjamkan dengan jaminan asset apa?
    Tahun 1996 jual pabrik beli bank kaswan. Dan 6 tahun kemudian punya Trans TV, Take over Bank Tugu, Carrefor, Finance dan Perumahan? Too good to be true...
    Sama aja seperti CEO Lion, start from nothing in 10 years beli pesawat ratusan unit even kalahin emirates, garuda, dan singapore airlines? Please lah kalo masih ada yang percaya, clear your head and think deeply again.

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?