Memilikimu

“Dan kini, lihat, aku menertawakan diriku sendiri.
Betapa ironisnya hidup ini, sayangku.
Kau yang selalu bisa membuatku tertawa justru yang paling bisa membuatku menangis…” – sinopsis
Pengkhianatan ternyata tidak melulu berkisah tentang perselingkuhan. Keinginan yang begitu besar untuk memiliki anak, membuat Anom Ilalang gelap mata dengan melakukan kontrak rahim. Berawal dari kebersamaannya dengan Lotus, anak sahabatnya, keinginan Anom yang sudah jauh dipendamnya tiba-tiba menyeruak. Tawa riang, gelayut manja, pelukan hangat, genggaman tangan mungil, memanggil-manggil kembali  ‘jiwa Ayah’ yang dulu pernah didambakannya.
 

Pernikahan Anom dan Samara harus menelan kepedihan ketika sang istri divonis anovulasi. Kondisi yang awalnya membawa kesuraman dalam rumah tangga mereka, berangsur-angsur membaik karena penerimaan Anom atas ‘kekurangan’ Samara. Namun, penerimaan itu terasa semu ketika gairah menjadi Ayah mulai membesar akibat kebersamaan sejenaknya bersama Lotus. Di sisi lain, Samara menolak untuk melakukan adopsi. Hingga kemudian muncullah rencana kontrak rahim dan skenario penyerahan sang bayi tanpa sepengetahuan Samara.
 

Lembayung, gadis yang sekali-kali harus menerima tawaran melayani birahi laki-laki demi terpenuhinya kebutuhan sehari-hari dan merawat ibunya yang sudah tua. Kerinduan dan penyesalan yang besar sang ibu pada ladang di desa membuat Lembayung memutuskan setuju dengan rencana Anom yang baru dikenalnya. Kontrak rahim yang dibayar dengan sertifikat tanah ladang di desa, atas nama Lembayung.
 

Sepanjang kisah berisikan pergolakan batin Anom, dari keinginan menggebu memiliki penerus hingga penyesalan atas kebohongan dan pengkhianatan yang dilakukan terhadap istri tercintanya. Selain itu, penulis juga menguraikan kebimbangan pada diri Lembayung dan Samara ketika menerima bayi tanpa didampingi Anom. Menarik sebenarnya melihat sebuah sisi pengkhinatan dengan terbilang jarang diangkat, sayangnya saya bukan penyuka rangkaian diksi yang sangat puitis. Jadi, banyak sekali bagian yang saya lewati. Namun, bagi pecinta puisi dan kisah romantis bisa jadi akan sangat menikmati segala konflik yang terjadi antara Anom, Samara dan Lembayung.
 


Judul: Memilikimu
Penulis: Sanie B Kuncoro
Editor: Andree
Penerbit: Gagas Media
Cetak: Pertama, 2011
Tebal: viii+284 hlm
Bintang: **

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. kata2nya romantis banget ya mbak? saya malah dr dl pgn baca ini tp belum juga kesampaian. Saya suka kata-kata romantis hahahaha *hasyah

    ReplyDelete
  2. Halo Mbak Sinta! Lama nggak berkunjung disini, eh ternyata tampilan blognya berubah jadi lebih manis! :)
    Tema yang diangkat buku ini lumayan berani ya mbak, kontrak rahim.. serem juga dengernya ^^ Kayaknya bukunya bukan tipe ku.. hehe
    Makasih reviewnyaa

    ReplyDelete
  3. @dion: romantis bangeeeet! mau swap? :D

    @maya: iya, berani dan unik. tapi sama, bukan tipeku juga

    ReplyDelete
  4. Ini adalah novel pertama mb Sanie yang aku baca *nggak sopan banget udah beberapa kali ketemu juga, bahkan sampe nginep di rumahnya :p* dan yah bahasanya puistis banget dan kalau kata mb Roos bahasanya njawani, dan aku setuju, bahasanya halus, nggak ngepop dimana udah jarang aku temui dengan bahasa yang halus nan puitis, ah cari karya beliau yang lainnya ah :))

    ReplyDelete
  5. hihihi, iya, bahasanya haluus. Aku penah baca karya Mbak Sanie yang Ma Yan dan aku menikmati karena bahasanya yang sederhana

    aku masih ada bukunya mbak Sanie yang melepas ranting, agak dipending dulu bacanya :D

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?