Sarah’s Key


Zakhor, Al Tichkah; Ingat. Jangan Pernah Lupa

Sejarah merupakan sebuah kehidupan masa lampau yang memiliki pengaruh pada kekinian. Genosida adalah salah satu peristiwa sejarah yang sungguh tak termaafkan, yang ternyata cukup banyak mewarnai masa silam di berbagai belahan dunia. Diantaranya, Mao Tse Tung, Joseph Stalin, Rezim Soeharto, dan yang masih hangat di kepala adalah peristiwa Gaza.

Salah satu yang peristiwa pembantaian yang cukup menggemparkan sejarah dunia adalah Holocaust, di mana kala itu Adolf Hitler melakukan genosida terhadap ras Yahudi. Banyak kontroversi di balik sejarah pembantaian hampir 6 juta manusia yang kabarnya dilakukan dengan tidak manusiawi. Di satu sisi terdapat monumen atau bukti yang coba disodorkan, namun di sisi lain berbagai keganjilan tentang adanya kejadian Holocaust pun mulai dipertanyakan. Namun, terlepas dari kebenaran peristiwa Holocaust, kisah bocah cantik dalam buku berjudul Sarah’s Key memberikan banyak rasa dalam setiap lembarnya.

Berlatarkan sejarah Holocaust, Tatiana DeRosnay menuturkan kisah keluarga Yahudi yang ditangkap polisi perancis, yang kemudian digiring ke Velodrome d’Hiver, kamp penampungan sementara untuk kaum Yahudi. Sarah Starzynski, melindungi adiknya dengan menyembunyikan dan menguncinya di sebuah lemari tersembunyi saat terjadi penangkapan, dengan anggapan kelak dapat segera kembali untuk membukakan pintu lemari. Namun, hari demi hari Sarah tak kunjung dapat kembali ke rumahnya, rasa bersalah semakin menyelimuti dirinya. Perjalanan tidak manusiawi kelompok Yahudi yang digiring layaknya binatang oleh polisi perancis memperlihatkan pada Sarah berbagai peristiwa yang memilukan dan traumatik.

Julia Jarmond, seorang jurnalis yang tidak sengaja terjun ke dunia Sarah setelah selang 60 tahun. Tugas menulis artikel tentang Vel’d’Hiv menyibak misteri masa silam yang ternyata menyangkut orang terdekatnya. Julia pun semakin tidak dapat menghindar dari kesadaran akan pentingnya menemukan kisah akhir dari sosok Sarah. Walaupun kisah berkisar tentang sejarah, Tatiana berhasil memadukannya dengan konflik rumah tangga dan kemelut akan kehamilannya yang tidak mendapat restu dari suami.

Membaca Sarah’s Key membuat kepala saya tidak hanya dipenuhi kesuraman, ketegangan, kesedihan, tapi juga kemauan keras, keyakinan akan tujuan, dan rasa penasaran yang besar. Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan Tatiana dalam menyuguhkan sisi psikologis tokoh, Sarah, maupun Julia, yang hadir hampir di setiap babnya.

Saya belum terlalu banyak memamah kisah-kisah yang mengambil latar sejarah Holocaust. The Boy in The Striped Pajamas dan Pianist salah dua buku berlatar Holocaust yang sudah saya baca, sedangkan untuk film, saya baru melihat The Boy in The Striped Pajamas dan Life is Beautiful. Walaupun baru sedikit, saya dapat sedikit mengaitkan latar sejarah dari masing-masing buku.

Ada satu kalimat dalam buku ini yang sangat menarik bagi saya yaitu Zakhor, Al Tichkah. Ingat. Jangan Pernah Lupa, adalah arti yang terkandung dalam kalimat berbahasa Ibrani tersebut *CMIIW*. Ya! Jangan pernah lupa dengan sejarah, betapapun kelamnya, karena dari sana sebuah bangsa atau minimal seseorang dapat menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Sejarah adalah guru kehidupan. Sosoknya yang usang justru kerap memberi ilham pencerahan. Pembacaaan atas sejarah dapat mempertemukan manusia dengan segenap kearifan. Pada titik paling spektakuler, sejarah yang terangkum dalam karya Ilahiah bernama kitab suci, bahkan mampu mengantarkan manusia tunduk di haribaan Tuhannya atas nama keimana
n_ Gajahmada: Langit Kresna Hariadi

Judul: Sarah's Key
Penulis: Tatiana DeRosnay
Penerjemah: Lily Endang Joeliani
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetak: 2011
Tebal: 340 hlm
Bintang: ****

:: ingin buku seken/murah bermutu? mampir ke FB Parcel Buku yuk! ::

Comments

  1. "Ada satu kalimat dalam buku ini yang sangat menarik bagi saya yaitu Zakhor, Al Tichkah. Ingat. Jangan Pernah Lupa"

    Iya, kalimat ini berkesan banget :)

    ReplyDelete
  2. aku belum pernah baca ttg latar sejarah Holocaust, pengen mulai dg buku ini dan The Boy in The Striped Pajamas :)

    ReplyDelete
  3. emang suram banget deh buku ini terutama pas bagian sarah. gilaaaa ngebayangin pas dikumpulin di stadion itu terus ada yang bunuh diri terjun, merinding.

    ReplyDelete
  4. eeuumm postingan novelnya,bukubuku yang belum saya ketahui,,hehehe

    ReplyDelete
  5. Nah, cerita berlatar kekejaman Hitler, buku pertama yang saya baca The Diary of Anne Frank. Buku ini saya baca waktu duduk di SMP. Sempat membuat saya paranoid mendengar kata perang dan Nazi, juga foto2 di dalam buku itu terbayang2 terus. Ada juga Night yang saya baca setelah dewasa dan beberapa film dokumenter dan film tentang Holocaust. Sekarang saya jadi agak menghindar baca buku sejenis, soalnya bayangan dari buku2 dan film itu belum lepas dari ingatan, sisi kelam dari makhluk yang mengatasnamakan dirinya manusia.

    ReplyDelete
  6. pengen baca...*tp berani gak ya? jgn2 nanti jd terbayang-bayang...

    ReplyDelete
  7. Aku sebenarnya terobsesi ma cerita tentang Holocaust. Walau blom semua baca buku dan nonton film terkait dengan hal itu.Aku juga dengar mengenai beberapa pihak meragukan adanya Holocaust.Tapi sampai sekarang blom nemu satu pun teori tentang itu.

    Mari googling XD

    ReplyDelete
  8. Aku mirip nih dengan Aleetha, pengen tahu soal Holocaust lebih jauh.

    Sintaa baca The Book Thief deh, itu keren abis.

    Zakhor, Al Tichkah. Tsk, merinding dengar kalimat ini.

    ReplyDelete
  9. @Yayun: Loh, jangan karena komentarku di atas ya jadi nggak berani baca. Menurutku ada baiknya kita membaca, karena itu bagian dari sejarah. Dan kita bisa belajar dari sejarah yang ada. Ada banyak pesan moral dan wawasan yang membuka mata kita terhadap dunia dan kemanusiaan. Kalau mau coba, aku saranin baca Catatan Harian Anne Frank. Ini nggak menakutkan kok, bener.

    ReplyDelete
  10. Ini adalah lawatan pertama saya ke laman web anda. Hari ini saya telah mendapat tapak baru. Saya benar-benar gembira berada di sini. Saya am tinggal ditala di sini untuk blog anda ...

    ReplyDelete
  11. baru kali ini saya masuk dalam blog ini.
    menyenangkan sekali ya, karena banyak sekali hal yg lebih saya tahu tentang buku..
    salam kenal..

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?