Confessions of a Shopaholic

Sebenarnya ini bukanlah resensi, Kawan—jyah!

Kali ini saya hanya ingin bercerita. Kenapa? Karena saya ingin! Hohohoho…Sungguh, alasan yang tak cerdas sama sekali 8-|

Eits…Tetapi tahu kah Anda, bahwa di balik alasan yang tak cerdas inilah, seringkali melatari “lahir”nya sosok berlabel shopaholic? Dan tahukah Anda bahwa contoh manusia yang telah resmi dicap shopaholic, sekarang ini sedang bertutur kepada Anda? Yes, it’s me!!! Hahahahahuhuhuhuhuhu…..tragis!


Fuh! Yah, kenyataan yang menciptakan persahabatan antara Becky dan Sinta atas dasar banyaknya kesamaan yang menerbitkan rasa senasib sepenanggungan. So, mari kita simak penuturan di bawah ini....

Semua pasti sepakat bahwa shopaholic termasuk pemboros kelas wahid. Hanya dengan alasan ingin, apa yang menjadi sasaran mata harus segera termiliki. Laper Mata!! Dan begitulah yang terjadi pada Becky—Rebecca Bloomwood, seorang jurnalis keuangan yang seharusnya pandai dalam mengelola keuangan, dan juga Sinta, seorang tukang ngitung yang seharusnya pandai dalam melakukan perhitungan. SEHARUSNYA… Ah sudahlah, kita sisihkan dulu si seharusnya, karena cinta memang tak seharusnya memiliki—gak nyambooooonggg!!

Baiklah…baiklah…

Becky adalah penggila belanja yang selalu kesulitan meredam keinginannya setiap melihat barang-barang bagus. Liat kosmetik Clarins, rok hitam French Connection, cardigan angora M&S, sepatu Hobbs—sumpeh, aku nulisnya sambil nyontek langsung di bukunya, secara aku sama sekali gak kenal merek-merek inih---membuat tangannya gatel untuk langsung ngembat barang-barang yang aduhai—aduhai, menurut si Becky. Sekarang, sedikit menengok ke Sinta. Hooohhh!! tidak terlalu jauh berbeda. Kalau Becky “laper” dengan baju-baju, asesoris dan make up, Sinta “gila” dengan yang namanya buku. Sinopsis bagus, atau kover keren, atau setting tempat okeh, atau sejarahnya asyik, atau…..duh! yang pasti selalu ada alasan buat membeli buku. Dan uang pun akan mengalir dengan derasnya jika apa yang kami gilai terpampang di depan mata, apalagi ketika dipermanis dengan kata “SALE/DISKON”…hyaaaa! efek histeris dan terbelalak tak akan bisa dihindari---lebay!

Ya ya ya, kami memang pemboros kelas wahid. Tapi kami juga berhak donk membela diri! Gak bisa begitu saja dipersalahkan. Jaksa! Kami berhak mengajukan pembelaan! –apaan coba?!!

Kami adalah korban dari paham materialisme yang dikoar-koarkan oleh Karl Marx. Kami adalah korban dari bank konvensional yang terus mengiming-iming ATM dan kartu kredit---eits, aku gak punya kartu kredit denk. Kami adalah korban pemerintahan yang tidak bertanggung jawab, yang sukanya tiru-tiru produk barat tanpa mikir. Kami adalah…..hmmm…hmmm…apalagi yah? Yah, pokoknya gitu deh.

*megang dahi* panas gak sih? Okeh, maap…maap, kita lewati saja paragraf yang kacau tadi.

Salah satu alasan yang membuat Becky masih saja menggesek kartu kreditnya---walaupun telah melewati limit, dan Sinta masih saja mampir ke ATM---walaupun tabungan udah sekarat---adalah demi memenuhi panggilan jiwa—eh, salah...salah, gak bonafid alasannya, ganti..ganti. Alasan yang benar adalah INVESTASI!!---sebentar, saya ingin berjabat tangan sejenak dengan Becky atas kesamaan kami kali ini *tersenyum lebar*

Investasi. Bener kan kalau apa yang kami beli adalah investasi? Investasi masa depan...Becky bisa memiliki banyak pilihan buat penampilannya ke depan, dan Sinta ke depannya bisa memiliki tambahan wawasan--kalo bukunya kebaca!! :P Yang pasti ke depan lah. Ya ya Investasi...minimal itulah anggapan kami masing-masing *Yeah…investasi yang tak menengok kemampuan*

Well, tapi di balik segala pembelaan, kami tetap mengakui kalau kami telah berlaku di luar batas kewajaran (?). Akhirnya, demi kemakmuran pribadi, keluarga dan negara :| bersama dengan Becky yang menekan pengeluaran, dengan membawa bekal makan siang, tidak melirik etalase sepanjang penjalanan ke kantor, menekan keinginan melangkahkan kaki ke pintu toko, Sinta pun melakukan penekanan pembelian dengan sama sekali tidak mampir ke toko buku, menghindari penjualan buku-buku via online dan terus me-replay ulang di kepala gambaran tumpukan buku yang masih harus dibaca. Fyuuuhhh!! Usaha yang tidak mudah.Semoga diberikan kekuatan untuk istiqomah :D

Dan apakah misi kami dapat berjalan lancar? Hmmm...tunggu kabar selanjutnya *mau lanjut baca sekuelnya si Becky*

Oiya, satu lagi kesamaan yang membuat saya lagi-lagi harus bersalaman dan berpelukan dengan Becky, adalah sama-sama memiliki daya lamun dan imajinasi---plus nglantur---yang tinggi. So, gak usah kaget kalau tiba-tiba Anda melihat kami keseringansenyum-senyum sendiri *Soookkkklah kalau mau komen, ati-ati kayak orang gila* Karena semua itu terjadi di luar kuasa kita dan terjadi akibat otak kami yang memiliki kecepatan cahaya dalam melakukan proses perkembangan molekul-molekul...haiyah!!

Mengingat betapa serunya berimajinasi dan melantur, sepertinya kami akan membuka grup bernama “high quality nglantur”. Ada yang mau daftar?

Yah, selesailah cerita kali ini. Untuk penutupnya. saya mohon maaf kalau kali ini Anda mendapat suguhan yang malah mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak :D

Judul Buku : Confessions of a Shopaholic-Pengakuan si Gila Belanja
Penulis : Sophie Kinsella
Penerjemah : Ade Dina Sigarlaki
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Pertama, Maret 2003
Tebal Buku: 470 halaman
ISBN: 9792202366
Harga: Rp. 23.000 [second]

Comments

  1. Hmm... Chicklit yang menjanjikan. Sopholic, sebuah pengakuan sekaligus pembelaan terhadap pribadinya yg gila belanja.
    Thanks udah kunjungi aku.

    ReplyDelete
  2. whehe... aku juga sudah menamatkan beberapa chicklit termasuk si gile belanja ini... aku juga suka.

    betul tuh, senyumm terusss pas baca... tapii dr kelebihan belanjanya, Becky juga punya kelebihan laen khan...

    seruuu yaaa bacanya ;)

    ReplyDelete
  3. Love sophie kinsella so much!!
    :-D

    ReplyDelete
  4. Repewnya mantap dah ....
    jadi pengen baca itu buku

    ReplyDelete
  5. belum sempet baca full, mbak
    maap, tapi nanti aku baca lagi,
    yang penting komen dulu

    sekilas sih keknya buku itu bagus ya
    apa bedanya sama yg pernah di buat film?

    ReplyDelete
  6. baca 3 buku yg selanjutnya! LEBIH GILAAA,PARAAAHH...ckckckck...becky...becky....

    tapi seru :D

    ReplyDelete
  7. widiiiiihhhhh jiwa sopaholic-ku akan muncul ketika diri ini berada digramedia di tengah2 tumpukan buku yang berrak-rak..... :D

    ReplyDelete
  8. hahaha...dasar Sinta! Akhirnya buka chiklit juga yah? Buat aku, serinya Shopaholic tuh yg paling bagus yg no. 1 ini. Lucu ama gokilnya natural. Tapi meski begitu, pasti kamu bakal ga tahan beli seri2 selanjutnya. O ya,selain Shopaholic, baca jg Can You Keep A Secret. Lucu pol! Nah...sudah terusikkah ke-shopaholicanmu dgn saranku ini? Selamat deh!! [selamat menahan diri]. Kejam ya Fanda??

    Nggak, Fanda baik kok. Sekrg dia lg bagi2 hadiah di ultah blognya yg ke-1. kamu jg diundang kok. Souvenirnya gratis, jd ga usah takut bakal ngeluarin ATM...

    ReplyDelete
  9. mampir sejenak mbak.. salam kenal yach, ni kunjungan pertama saya...
    Hmmmm...dah baca postingannya jadi pengen baca buku nya...

    ReplyDelete
  10. hmm..aku suka novel kaya gini mbak..
    mungkin secara pribadi mirip kaya aku soalnya
    cenderung stupid..hehhe

    ReplyDelete
  11. shopaholic itu temennya antownholic??? hmmm... gak kali ya hehehe..

    ReplyDelete
  12. hmh ... kayaknya saya gak termasuk dalam kategori shopaholic tuh. Postingannya seru juga ya, banyak pembelaan diri hihi ....

    ReplyDelete
  13. sepertinya saya yang suka ngelantur bisa gabung sama group ini donk? he...

    ReplyDelete
  14. Sebenarnya mau komen tapi takut di bilang gila...he..he

    ReplyDelete
  15. Baca buku itu kayaknya bisa membuat fresh lagi ya... karena kocak dan seru.

    Maaf mbak.., dah lama gak mampir. Apa kabar...??

    ReplyDelete
  16. kayanya udah penah ngeti buku ini deh, hehehe tapi lupa lupa ingat hehehe

    aku juga lagi baca buku still loving you by yessi grena w purba

    ReplyDelete
  17. salam sobat
    keren nich pasti novelnya..
    saya belum pernah baca mba.,.,

    ReplyDelete
  18. aku belum baca bukunya. tapi udah nonton filmnya.
    iya ya, yang kayak kita ini nih... mendadak jadi impulsive buyer kalo ngeliat buku bagus, apalagi didiskon. padahal kalo ngeliat tas baju dan sepatu kayaknya ga gitu2 amat XDDDD

    ReplyDelete
  19. aku dah pernah baca nih... asik ceritanya inspiratif.
    Jelas banget kerjaan cewek nih tukang belanja.. dimana ada tulisan OBRAL!! pasti banyak yg ngerubutin..

    ReplyDelete
  20. Hehe, shop till drop. Memang asyik ya, kalau gak direm bisa mubazir.

    ReplyDelete
  21. salam sobat
    wah mba,,
    boleh dong dipinjamin bukunya,,,

    ReplyDelete
  22. Kendati benci dengan yang shopaholic, tapi saya termasuk orang yang kecanduan versi lainnya. salah satunya adalah menulis dan menonton film. ada suka duka yang jelas, tapi inilah keindahan hidup yang bisa dijalani oleh kita semua ^_^

    ReplyDelete
  23. waaah kalo aku HoLiC apa ya......mafia warholic wis..... :-)

    ReplyDelete
  24. aku juga baca nih, ternyata ada juga aku di novel itu, kecenderungan para kaum hawa

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?