The Penderwicks

Judul: The Penderwicks
Penulis: Jeanne Birdsall
Penerjemah: Poppy Damayanti C.
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Maret 2008
Tebal: 291 halaman
Harga: Di Gramedia Merdeka Bandung Rp. 33.000,-

Liburan musim panas yang tak terlupakan. Itulah yang dikenang oleh empat kakak beradik Penderwick saat mereka berlibur ke Arundel, sebuah tempat yang bukan sekedar tempat nyaman tapi juga sangat indah dan..sssttt...penuh dengan kejutan. Petualangan tidak hanya melibatkan Rosalind, Skye, Jane dan Batty, tapi masih ditambah Hound, anjing milik Penderwick dan kehadiran Jeffrey,
anak laki-laki yang pandai memainkan piano dan bola. Eits...tapi jangan harap kau hanya akan menemukan kesenangan dalam kisah Penderwicks bersaudara, karena bersiap-siaplah merasa jengkel dengan kehadiran Mrs. Tifton, ibu Jeffrey yang luar biasa congkak.

Walaupun buku ini berlabel novel anak-anak, bukan berarti para tetua dilarang untuk membaca. Karena dari buku ini pembaca di atas-usia-anak-anak bisa menikmati beragam watak yang ada dalam diri anak-anak.

Beragam "rasa" tercampur dalam buku yang mendapatkan "Nasional Book Award Winner for Young People's Literature" ini, mulai dari teriak bahagia sampai tangis. Bahkan aku pun ikut merasakan dan menikmati segala kesenangan dan kesedihan pada tokoh. Ikut merasakan kemarahan Skye, saat Mrs. Tifton menghina ibunya. Ikut merasakan kepedihan Jeffrey saat mendengar ibunya ingin "menyingkir"kannya. Ikut merasakan bahagia saat Yaz, kelinci Cagney ternyata tidak mati. Ikut merasakan keseruan saat Penderwick bersaudara dan Jeffrey saat menemukan banyak barang-barang antik di loteng. Ikut merasakan kejengkelan saat "mendengar" bentakan dan teriakan Mrs. Tifton.
Selain itu, deskripsi Jeanne tentang keindahan taman, keantikan barang-barang di loteng dan tokoh membuat kepalaku mudah menerimanya.

Sampulnya pun membuat aku terkesan, menggambarkan 4 bersaudara yang bahu membahu memetik buah, seperti keseharian mereka yang saling "bergenggaman tangan" menyelesaikan masalah
lewat rapat bersama PPB atau PBPB dalam mengambil keputusan, ataupun kekompakan mereka lewat kebiasaan melakukan janji "kehormatan Keluarga Penderwick" untuk menjaga rahasia. Walaupun begitu bukan berarti mereka selalu "tentram" satu dengan yang lain, seperti alaminya kehidupan bersaudara, pertengkaran kecil juga terjadi. Dan buku ini tidak menjemukan karena Jeanne menyajikannya dengan dibalut lelucon-lelucon kocak khas anak-anak.

Comments

  1. wedew...buku yang menarik untuk menambak wacana tentang psikologi anak dan kehidupan dunia anak.

    trs ini buku make bahasa apa ya? indonesianya ada ga nih :D

    ReplyDelete
  2. eitss,,,salah ketik, menambak kumaksud tadi "menambah"
    garis bawahi ya menambah, bukan menambak. ok

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?