The Devil Loves Cinnamon


Judul: The Devil Loves Cinnamon
Penulis: Ima Marsczha
Penerbit: gagasmedia
Cetakan: 2009
Tebal: 243 halaman

Bermula dari Widya yang depresi karena bundanya dalam kondisi koma, dia melakukan hal gila dengan melakukan ritual pemanggilan setan, demi mendapatkan satu permintaan. Sesuai dengan buku yang dia dapatkan dari seorang laki-laki tua, dia membuat lingkaran dari cinnamon powder dan melked chocolate. Tanpa dia duga ternyata ritualnya berhasil memanggil setan.

Kesempatan itu tidak disia-siakan Widya, segera dia mengajukan permintaan "Sembuhkan Bunda". Tapi, setan cowok ini hanyalah makhluk ciptaanNYA yang juga tak punya kuasa mengatur nyawa manusia. Terjadilah perdebatan antara mereka. Setan meminta Widya segera mengganti permintaannya, karena setan baru bisa kembali ke neraka jika dia telah mengabulkan permintaan pemanggilnya. Tapi, Widya tetap tidak mau mengganti permintaannya, dia sangat menginginkan bunda yang dia sayangi sembuh.

Perseteruan yang terus menerus ternyata menciptakan kedekatan di antara mereka. Dan tanpa disadari Widya jatuh cinta dengan sosok setan yang sebenarnya tak tahu apa itu perasaan.

***

Di awal, ceritanya berjalan sangat lambat, terlalu banyak detail yang gak penting, seperti gerakan tangan yang diceritakan dengan sangat detail, tapi tidak terlalu penting dalam mendukung cerita. Selain itu banyak sekali pengulangan kata yang bikin gak nyaman. Seperti kata “-nya” yang digunakan berulang kali

Setelah itu, barulah Widya bangkit dari duduknya dan menghampiri ibunya. Dia menarik kursi ke sisi tempat tidur ibunya” [hal 17]

Dan cerita baru terasa "rame" begitu masuk ke bab 6---separuh “perjalanan”---muncul tokoh "Ananta Putra Wildansyah" yang merupakan setan versi manusia.

Ada bagian cerita yang menurutku gak terlalu urgent untuk diceritakan, yaitu pada cerita pertemuan Widya dengan Radit, terlihat seperti numpang lewat, karena sepanjang cerita menuju akhir pengaruh kisah Radit tidak terlalu besar dalam cerita.

Lepas dari itu semua, aku suka dengan ide ceritanya. Mengambil tokoh setan yang bisa dibilang masih “tabu” untuk diwujudkan dalam cerita. Nice.

Seandainya cerita ini memang terjadi, mungkin manusia sebaiknya berhenti mencari alasan untuk berhenti mencintai” [hal 243]

Comments

Post a Comment

What Do You Things?