The Village Bride of Beverly Hills


Judul: The Village Bride of Beverly Hills
Penulis: Kavita Daswani
Penerjemah: Gita Yuliani K
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Juni 2008
Tebal: 336 halaman


"Aku adalah istri Hindu yang baik, taat, setia dan selalu tersenyum" hal.37

Priya, wanita India yang harus terbang ke Amerika demi mengikuti sang suami yang baru dikenalnya seminggu. Segala imajinasinya tentang kisah pernikahan yang indah harus runtuh saat berhadapan dengan keluarga suami yang sangat cerewet dan konservatif. Tapi anehnya, keluarga yang sangat taat adat India ini malah menyuruh Priya untuk bekerja, yang pastinya sangat bertolak belakang dengan adat India yang mewajibkan istri hanya sebagai pengurus suami dan rumah tangga.

Pekerjaan sebagai resepsionis Priya dapatkan dari Hollywood Insider, sebuah perusahaan glamor yang bergerak di bidang penerbitan majalah tentang artis Hollywood. Sampai suatu saat Priya mendapatkan keberuntungan, yaitu tawaran menjadi wartawan, cita-citanya sejak kuliah di Sastra Inggris, Delhi. Priya tahu keluarganya pasti tak akan menyetujui tawaran itu, tapi impian sudah ada di depan mata. Dan untuk memenuhi ambisi tanpa menyakiti keluarganya, kehidupan ganda harus dijalani Priya, sebagai wanita tradisional saat di rumah dan sebagai wartawan wanita karir yang modis.

***

Membaca buku ini memberiku gambaran bagaimana kebiasaan dan adat kehidupan kaum India, terutama prosesi pernikahan antara Priya dan Sanjay. Bayangan film India yang dulu sering aku tonton melengkapi imajinasiku dalam membaca buku ini. Dan aku sangat suka cara Kavita menggambarkan perpaduan antara budaya Amerika dan India, sangat mengalir tanpa ada kesan dipaksakan. Terasa sekali kecerdasan Kavita menyelipkan unsur ke-India-an dalam kehidupan Amerika yang menjadi latar The Village Bride of Beverly Hills.

"Setiap kali aku mendengar komentar-komentar semacam itu, atau ditolak oleh Shanisse, atau dikritik Crispin, ataupun dibiarkan menunggu lama oleh bintang film, atau menangani Avery--yang masih belum menyerah--aku mengangkat liontin emas Durga kecil menempelkannya ke dahiku, lalu menciumnya, seakan-akan dengan melakukan itu aku akan terlindungi dari dunia tempat aku sekarang hidup" hal 224

Cerita ini didukung dengan desain cover yang pas. Gambar sosok wanita berpakaian sari dilengkapi tas bahu dan pernak-pernik dari lingkungan kerjanya, menggambarkan tentang sosok wanita karir yang tidak melupakan asal usulnya [ke-india-annya_red].

Gak rugi baca The Village Bride of Beverly Hills, terutama bagi yang belum menikah. Buku ini memberikan sedikit gambaran tentang pernikahan, sekaligus membenarkan statement, "Saat menikah, kita tak hanya menikahi pasangan tapi juga menikahi keluarganya". Anyway, aku suka kebiasaan Priya membawa buku kemanapun dia pergi.

Comments

  1. kenapa Priya disuruh kerja sama mertuanya, aku juga sempat bingung :).
    mungkin karena mertuanya matre abis plus pelit abis kali ya.. jadi nggak seperti orang India pada umumnya yang mementingkan "perempuan harus di rumah" :D

    salam kenal ya...

    ReplyDelete
  2. buku ini kayaknya menarik, kehidupan ganda, hmmm...
    btw, ini bukan chicklit (versi sudah menikah) kan?

    ReplyDelete
  3. mbak yanti:
    hehehehe...bisa jadi, keliatan kan pas Priya gajinya gede si mertua langsung berbinar-binar

    salam kenal balik mbak ;)

    mbak mina:
    yup, bagus mbak. Pantes dibaca buat yang belum ataupun yang sudah menikah

    ReplyDelete

Post a Comment

What Do You Things?